Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lion Mentari Airlines, induk maskapai penerbangan Lion Air berencana untuk menggelar penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di tahun 2019 ini.
Lion Air dikabarkan memulai persiapan untuk proses IPO dengan target dana mencapai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun.
Kornelis Wicaksono, Analis Reliance Sekuritas Indonesia mengungkapkan IPO yang bakal digelar Lion Air bakal kurang menarik. "Situasi saat ini kurang mendukung untuk melakukan IPO terutama terkait nama Lion Air yang akhir-akhir ini memiliki banyak informasi negatif mengenai layanan, keselamatan dan terutama kecelakaan lima bulan lalu," ujarnya, Kamis (21/3).
Cornel melanjutkan, industri maskapai penerbangan di indonesia akhir-akhir ini terkena sentimen negatif berupa upaya pemerintah untuk menurunkan harga tiket. Di satu sisi, hal itu akan meningkatkan jumlah pengguna.
"Namun di sisi lain, jika melihat kinerja GIAA yang lebih banyak rugi daripada untung sejak 2012 maka penurunan tiket akan berdampak negatif pada kinerja sektor maskapai penerbangan. Cara menyiasatinya yaitu bagi low-cost carrier dengan mulai menerapkan bagasi berbayar seperti yang sudah banyak diterapkan di negara lain," paparnya.
Kemudian soal laku atau tidaknya IPO yang bakal digelar Lion Air, Cornel bilang hal ini tergantung dari penjamin emisi efeknya nanti, apakah mereka mampu menarik minat investor strategis.
"Namun di tengah banyaknya sentimen negatif mengenai Lion Air belakangan ini, saya rasa akan sulit untuk menemukan investor yang tertarik akan IPO ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News