Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten yang tergabung dalam grup Astra berencana membagikan dividen dalam waktu dekat ini.
Ambil contoh, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) membagikan dividen Rp 245,8 miliar kurang lebih 40% dari laba bersih dibagikan sebagai dividen tunai, atau sebesar Rp 51 setiap saham. Sebelumnya AUTO telah membagikan dividen interim Rp 72,2 miliar atau sebesar Rp 15 per saham yang telah dibayarkan pada tanggal 22 Oktober 2018. Sehingga, setelah ini AUTO akan membagikan dividen final Rp 36 per saham atau setara total Rp 173,51 miliar pada tanggal 6 Mei 2019 nanti.
Lalu ada PT Astra Graphia Tbk (ASGR) yang akan membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar 40% dari laba bersih. Mengutip keterangan resmi yang dipublikasikan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Jumat (12/4), jumlah dividen yang dibagikan Rp 50 per saham. ASGR akan mengalokasikan laba bersih untuk dividen sebesar Rp 108 miliar. Dividen akan dibagi pada 10 Mei 2019.
Kemudian ada juga PT Acset Indonusa Tbk (ACST) yang bakal mengalokasikan Rp 3,50 miliar dari total Rp 18,31 miliar laba bersihnya pada tahun 2018 lalu. Jumlah dividen yang dibagikan oleh perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan dan pelayanan konstruksi ini sebesar Rp 5 per saham. Dividennya akan dibagi pada 26 April 2019.
Selain itu, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) juga bakal membagikan total dividen sebesar Rp 648 miliar atau setara 45% dari laba bersih. Sisa laba bersih yang ada akan dibukukan sebagai laba ditahan perseroan.
Jumlah itu juga sama dengan Rp 336 per saham yang akan dibagikan sebagai dividen tunai. Sebelumnya AALI telah membagikan dividen interim sebesar Rp 112 per saham pada 19 Oktober 2018.
Yang terbaru adalah PT United Tractors Tbk. membagikan dividen Rp 4,45 triliun atau 40% dari laba bersih Rp 11,12 triliun periode 2018. Dividen tunai tersebut akan dibayarkan pada 30 April 2019. Adapun sisa laba bersih tahun buku 2018, sebagian telah dibagikan sebagai dividen interim sebesar Rp 365 per saham yang telah dibayarkan pada 22 Oktober 2018 lalu.
Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki menjelaskan bahwa dari sisi dividen yield, UNTR paling besar lalu disusul AALI dan ASGR, jika merujuk dari harga penutupan pasar hari Rabu ini. "Lalu untuk UNTR jika manajemen akan bagikan Rp 4,45 triliun, maka masih ada sekitar dividen Rp 820 per saham yang akan dibagikan. Ini menjadi yang paling besar nominalnya dibandingkan sister company dalam grup Astra International," lanjutnya.
Dari sisi saham, Yaki bilang, harga saham-sahamnya masih ada potensi koreksi. Maka ia menyarankan agar investor bisa buy on support bagi saham AALI, UNTR, ASGR dan AUTO. "Namun porsi untuk ASGR dan AUTO sebaiknya lebih rendah dari porsi UNTR dan AALI mengingat volume trading hariannya tidak terlalu besar," ungkap dia.
Maka ia merekomendasikan beli saham-saham tersebut dengan target berkisar dari jangka pendek hingga jangka menengah. UNTR target harganya di level Rp 28.000 per saham. AALI target harganya di level Rp 13.200 per saham. AUTO target harganya di level Rp 1.690 per saham. ASGR target harganya di level Rp 1.525 per saham.
Sementara itu analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menyatakan bahwa dari sisi pembagian dividen, dividen AUTO di tahun 2019 ini turun 25% dari Rp 48 per saham ke Rp 36 per saham. Sementara ASGR tumbuh 67% menjadi Rp 50 per saham dari Rp 30 per saham.
Lalu untuk ACST, dividennya turun 91% menjadi Rp 5 per saham dari Rp 58 per saham. "Kemudian UNTR jumlah dividennya tumbuh 22% menjadi Rp 1.193 per saham dari Rp 976 per saham. Dan untuk AALI dividennya tumbuh 200% menjadi Rp 336 per saham dari Rp 112 per saham," jelas dia.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pembagian dividennya akan menarik, jika perhitungan investor ketika masuk memperoleh dividen yield sesuai dengan harapan investor.
Dari sisi saham, Sukarno melihat dari kelima saham tersebut jika merujuk pada harga penutupan hari Selasa kemarin, yield dividen UNTR yang paling menarik yaitu sebesar 5%. "Sedangkan AUTO dividend yield 2%, ASGR sebesar 3%. Sedangkan ACST hanya 0,3% dan AALI sebesar 3%," paparnya.
Dari sisi saham, ia menilai saham UNTR dan ASGR masih layak dikoleksi. "UNTR dan ASGR menarik karena keduanya sama menghasilkan pertumbuhan laba. Lalu secara teknikal, pergerakan UNTR dan ASGR bergerak dari minor trend kembali dalam uptrend," ungkap dia.
Maka Sukarno merekomendasikan beli saham UNTR dengam target harga jangka menengah di level Rp 29.500 per saham dan untuk ASGR target harganya di level Rp 1.510 per saham.
Analis Narada Asset Manajement Kiswoyo Adi Joe juga ikut berpendapat. Ia bilang pembagian dividen tersebut sudah menjadi rutinitas dalam Group Astra. "Ini sebagai wujud GCG yang bagus dari emiten-emiten Astra grup dan bentuk kepedulian bagi para pemegang saham. Hal ini juga jadi bukti bahwa keuntungan mereka ril atau nyata," ujar dia.
Lebih lanjut Kiswoyo bilang, Group Astra juga memiliki salah satu kelebihan yaitu dalam regenerasi manajemen sehingga perusahaan tetap berjalan dengan baik.
Dari sisi saham, ia merekomendasikan beli saham UNTR, AALI, ASGR, ACST dan AUTO untuk jangka menengah. "UNTR target harganya di level Rp 35.000 per saham, AALI target harganya di level Rp 15.000 per saham, ASGR target harganya di level Rp 1.650 per saham, ACST target harganya di level Rp 1.750 per saham dan untuk AUTO target harganya di level Rp 1.800 per saham," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News