Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minim sentimen positif, nilai tukar rupiah diprediksi kembali melemah pada perdagangan hari ini (21/5).
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi, saat pembukaan, rupiah di pasar spot bakal bergerak fluktuatif. Walau begitu, rupiah diproyeksi kembali ditutup melemah.
"Rupiah akan ditutup melemah dalam rentang Rp 14.360 per dolar AS – Rp 14.450 per dolar AS," kata dia dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (20/5).
Pelemahan rupiah ini akan melanjutkan koreksi yang terjadi kemarin. Seperti diketahui, rupiah spot melemah 0,59% menjadi Rp 14.375 per dolar Amerika Serikat (AS). Serupa, rupiah Jisdor pun koreksi 0,58% menjadi Rp 14.396 per dolar AS.
Ibrahim bilang, pelemahan rupiah karena hasil risalah pertemuan Federal Reserve yang dirilis Rabu (19/5) membicarakan rencana pengurangan pembelian obligasi dari bank sentral AS tersebut.
Baca Juga: Loyo, rupiah Jisdor melemah 0,58% ke Rp 14.396 per dolar AS pada Kamis (20/5)
Dalam risalah itu disebut bahwa The Fed mulai diskusi tentang pengurangan laju pembelian aset jika pemulihan ekonomi di Negeri Paman Sam mendapatkan momentum.
“Hal itu mengejutkan investor, mengingat Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan tepat setelah pertemuan bulan lalu bahwa belum waktunya untuk mulai membahas perubahan kebijakan apa pun,” jelas dia dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, hari ini.
Di sisi lain, rupiah juga mendapat sentimen internal terkait rencana pemerintah memberikan tax amnesty. Hal tersebut dilakukan karena pemerintah sedang membutuhkan dana cukup besar, dan pada tax amnesty sebelumnya masih banyak pelaku usaha yang belum melaporkan kekayaannya.
“Terutama di kota-kota besar di luar DKI Jakarta dan Surabaya. Kalau seandainya semua pengusaha di Indonesia secara suka rela melakukan tax amnesty, tentu negara akan mendapatkan dana yang cukup besar bahkan bisa menutupi defisit anggaran selama ini,” kata Ibrahim.
Selanjutnya: Rilis data neraca dagang turut menopang IHSG
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News