Reporter: Rezha Hadyan | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan penguatan tipis sebesar 0,26% di level 6.163,59 pada Jumat (21/12) atau perdagangan terakhir sebelum memasuki liburan Hari Raya Natal 2018.
Perdagangan akan kembali aktif pada Rabu (26/12) atau menyisakan tiga hari aktif sebelum akhir perdagangan tahun ini.
Pergerakan indeks di pekan terakhir perdagangan tahun ini kemungkinan akan dipengaruhi oleh aksi poles saham atau window dressing. Pasalnya, kesempatan untuk melakukan window dressing di tahun ini sudah sangat terbatas.
Tentu tiga hari aktif yang tersisa akan dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh emiten maupun manajer investasi agar saham-saham mereka terlihat baik di mata investor.
Selain, window dressing sejumlah sentimen eksternal yang masih mempengaruhi pergerakan indeks jelang penutupan perdagangan tahun ini adalah harga komoditas dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).
“Komoditas yang akan sangat berpengaruh adalah minyak mentah atau crude oil,” kata Analis Trimegah Sekuritas Rovandi kepada Kontan.co.id akhir pekan lalu.
Sebagai informasi, berdasarkan pantauan pada Sabtu (22/12) harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Februari turun US$ 29 sen menjadi di US$ 45,59 per barel di New York Mercantile Exchange. Sedangkan minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari turun US$ 53 sen menjadi US$ 53,82 per barel di London ICE Futures Exchange.
Adapun nilai tukar rupiah ditutup melemah tipis 0,55% menjadi Rp 14.552 per dollar AS. Pelemahan tersebut masih dipengaruhi oleh sentimen eksternal, yakni ketidakpastian perekonomian global akibat kebijakan The Federal Reserve atau the Fed.
Untuk itu, Rovandi memproyeksi IHSG akan bergerak naik atau uptrend, dengan support di level 6.120 dan resistance di level 6.200.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menyebut indeks akan kembali mengalami penguatan pasca libur Hari Raya Natal 2018. Pergerakan positif itu akan dipengaruhi oleh menguatnya nilai tukar rupiah dan masuknya dana yang cukup besar jelang akhir tahun.
Masuknya dana tersebut seiring dengan minat investor asing untuk menanamkan modalnya di negara berkembang seperti Indonesia akibat perang dagang antara AS dan China yang tak kunjung usai.
Selain itu pergerakan indeks juga masih dipengaruhi oleh aksi yang lazim dilakukan di akhir tahun, yakni window dressing.
"Window dressing masih akan berlanjut hingga awal tahun 2019 atau bulan Januari,” kata William.
Setali tiga uang dengan Rovandi, William memproyeksi indeks akan bergerak naik atau uptrend dengan support di level 6.120 dan resistance di level 6.200.
Lalu secara teknikal Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama memaparkan bahwa indeks berpeluang menguat pada perdagangan awal pekan depan. “Berdasarkan indikator, MACD telah menunjukkan pola dead cross di area positif, namun demikian schohastic dan RSI bergerak menguat,” kata dia.
Di sisi lain sebelumnya terlihat pola long white marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada IHSG. Itu sebabnya Nafan meramalkan pada Rabu mendatang indeks akan berada di level support 6127,70-6.091,82 sedangkan untuk resistance berada di level 6.127,17 -6201,17.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News