Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah sentimen masih akan menjadi penggerak IHSG pada perdagangan Senin (24/4). Menurut Analis Phillip Sekuritas Indonesia Joshua Marcius, salah satu sentimen pasar yakni sikap Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang sedang mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga secara agresif sebesar 50 basis points (bps).
Rencana ini akan didiskusikan pada pertemuan bulan Mei 2022 untuk menekan laju inflasi yang tinggi di Amerika Serikat. Selain itu, kenaikan harga komoditas juga dinilai bisa menjadi penggerak bursa saham pada perdagangan Senin (24/4).
Ada pula sentimen rilisnya kinerja emiten untuk periode kuartal pertama 2022. “Terutama emiten yang mengalami pertumbuhan kinerja dan secara teknikal dalam keadaan bullish,” terang Joshua. Proyeksi dia, IHSG akan bergerak di rentang support 7.146 dan resistance 7.320.
Analis Kanaka Hita Solvera William Wibowo juga menilai, pergerakan harga komoditas termasuk perkembangan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan perkembangan situasi Geopolitik Rusia dan Ukraina berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG besok.
Baca Juga: IHSG Diprediksi Rebound ke 7.200-7.250 pada Senin (25/4)
Proyeksi William, IHSG akan bergerak di rentang support 7.150 dan resistance 7.355. Sejumlah saham yang bisa dicermati untuk besok antara lain :
1. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), rekomendasi buy dengan support Rp 8.550 dan resistance Rp 10.500
2. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), rekomendasi buy on support (BoS) dengan support Rp 322 dan resistance Rp 412
3. PT Ciputra Development Tbk (CTRA), rekomendasi buy dengan support Rp 970 dan resistance Rp 1.200
4. PT Panin Bank Tbk (PNBN), rekomendasi buy on weakness (BoW) dengan support Rp 845 dan resistance Rp 1.250
5. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), rekomendasi buy on weakness (BoW) dengan support Rp 222 dan resistance Rp 304
Sebagai gambaran, IHSG ditutup melemah 0,70% ke level 7.225,606 pada perdagangan Jumat (22/4). Pelemahan ini menggenapi pergerakan IHSG dalam sepekan yang terkoreksi 0,14%.
Menurut Joshua, selain faktor sikap hawkish The Fed, bursa saham dalam sepekan juga dipengaruhi sentimen keputusan lockdown atas maraknya kasus Covid- 19 di China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News