Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Sentimen terkait defisit neraca perdagangan Indonesia membuat dana asing kabur secara berjemaah dari pasar modal lokal. Untungnya, sentimen negatif dibalas oleh sentimen positif dari rilis data cadangan devisa Indonesia per Agustus, yang menguat 0,03% menjadi US$93 miliar dari sebelumnya US$92,7 miliar.
"Rilis itu akan menjadi faktor utama pergerakan IHSG hari ini," kata Christandi Reza Mihardja, analis Sinarmas Sekuritas, Senin (9/9). Menurutnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal bergerak menguat di kisaran level 4.033-4.112.
Sementara itu, sentimen negatif lainnya diperkirakan datang dari luar negeri. Yakni, rencana agresi militer Amerika Serikat (AS) ke Suriah. Selain itu, kata Christandi, IHSG juga bisa terpengaruh kenaikan harga metal menyusul keputusan pemerintah Indonesia memperketat perdagangan metal.
"Jadi, saham-saham yang bisa diperhatikan secara teknikal adalah UNVR, BBRI, ANTM,dan INCO," tandas Christandi. Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities punya prediksi senada. Namun, Reza menambahkan, ada sentimen positif yang akan menyegarkan bursa lokal dan Asia, yakni membaiknya data ketenagakerjaan AS.
"Di sisi lain, penguatan bursa saham Asia dipicu membaiknya nilai rupee setelah bank sentral India melonggarkan aturan pinjaman luar negeri, kenaikan leading economic Jepang, dan ekspektasi peningkatan aktivitas bisnis di China dengan diberlakukannya Free-Trade Zone," tutur Reza.
Atas dasar tersebut, Reza memprediksi, IHSG hari ini bergerak menguat pada support 4.000-4.030 dan resistance 4.118-4.132. Adapun beberapa saham yang menjadi rekomendasi adalah BBRI, ANTM, UNVR, dan JPFA.
"Diharapkan kenaikan yang terjadi dapat membuka peluang penguatan lanjutan dan tidak langsung dimanfaatkan untuk profit taking sesaat," pungkas Reza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News