Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten BUMN Karya dinilai akan masih bisa bertumbuh di tahun politik.
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mencatatkan raihan nilai kontrak baru sebesar Rp 31,67 triliun di tahun 2023. Raihan itu masih di bawah target awal yaitu Rp 34,5 triliun. Namun, raihan itu mengalami peningkatan 1,54% dibandingkan tahun 2022, yaitu Rp 31,19 triliun.
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 37,4 triliun di tahun 2023. Raihan tersebut meningkat 58% dari capaian tahun 2022 yang sebesar Rp 23,7 triliun.
Baca Juga: Genjot Segmen B to B pada Tahun Ini, Begini Rekomendasi Saham TLKM dari Analis
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatatkan raihan nilai kontrak baru Rp 28 triliun sepanjang tahun 2023.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan,rata-rata kinerja raihan nilai kontrak emiten BUMN Karya memang mengalami peningkatan.
Sentimen utamanya adalah ada komitmen pemerintah untuk membangun proyek strategis nasional (PSN) secara berkesinambungan.
“Karena komitmen pemerintah kuat, jadi kinerja emiten BUMN Karya bisa menyerap nilai kontrak dengan lebih bagus,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (17/1).
Kinerja emiten BUMN Karya di tahun 2024 juga dilihat masih akan bisa makin membaik. Sebab, ada berbagai PSN yang pengerjaannya masih berlanjut di tahun ini.
Nafan melihat, meskipun ada Pemilu 2024, tetapi komitmen pemerintah masih berlanjut untuk pembangunan PSN. Hal ini memberikan optimisme bagi kinerja emiten BUMN Karya, khususnya dalam menggapai perolehan kontrak di tahun ini.
“Proyek IKN juga akan memberikan sentimen positif bagi emiten BUMN Karya dalam mengejar target tersebut. Apalagi, perolehan kontrak juga bisa mempengaruhi kinerja bottom line mereka di tahun ini,” ungkapnnya.
Di sisi lain, Nafan tak menampik bahwa arus kas para emiten BUMN Karya masih negatif.
Baca Juga: Pilah Pilih Saham Emiten BUMN dengan Utang Rendah
”Hal itu bisa diperbaiki dengan cara divestasi aset untuk menyehatkan arus kas dan menekan debt to equity ratio (DER),” paparnya.
Terkait dengan keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang menahan suku bunga di level 6%, Nafan melihat, dampaknya akan positif terhadap kinerja emiten BUMN Karya. Hal itu terutama terkait dengan stabilnya bunga dari utang yang dimiliki para emiten.
”Ini tidak akan semakin memberatkan kinerja mereka dan meringankan beban utang mereka ke depannya,” ungkapnya.
Nafan pun merekomendasikan accumulate untuk ADHI dengan target harga Rp 416 per saham dan add untuk PTPP dengan target harga Rp 500 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News