Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) menjaring peluang dari meningkatnya kebutuhan akan pengelolaan limbah. Apalagi di tengah tuntutan terhadap pemenuhan aspek Environmental, Social & Governance (ESG) dalam bisnis perusahaan.
Berdiri pada 23 September 2004, MHKI bergerak di bidang pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) maupun non-B3. Operasional bisnis MHKI terintegrasi ke dalam beberapa kegiatan. Meliputi pengangkutan, pengumpulan, pengolahan serta pemanfaatan limbah B3 dan Non B3, yang telah mendapatkan izin resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Alwi, Direktur & Corporate Secretary Multi Hanna Kreasindo membeberkan bahwa prospek pertumbuhan bisnis pengolahan limbah di Indonesia masih sangat besar. Kondisi ini sejalan dengan meningkatnya aktivitas industri yang akan mendongkrak produksi limbah B3 maupun non-B3.
Terlebih dengan dorongan pemerintah untuk mengatasi dampak negatif limbah lewat penerapan 3R: Reuse, Recycling, Recovery.
Baca Juga: Strategi Multi Hanna (MHKI) Menjaring Berkah dari Mengolah Limbah
"Regulasi pemerintah yang ketat dan meningkatnya kesadaran menjaga lingkungan di masyarakat dan dunia usaha mendorong industri mencari solusi pengolahan yang efisien dan ramah lingkungan," kata Alwi kepada Kontan.co.id, Jumat (10/5).
Alwi menambahkan, secara umum MHKI bergerak dalam dua segmen usaha. Yaitu jasa pengelolaan limbah dan produk hasil olahan imbah. MHKI mengolah limbah padat, limbah cair maupun limbah medis menjadi sejumlah produk seperti ingot zinc, alternative material, alternative fuel dan pet popcorn white.
Jasa pengelolaan limbah menjadi segmen bisnis utama MHKI dengan kontribusi sekitar 65% terhadap kinerja keuangan. MHKI berhasil menggandeng sejumlah perusahaan besar sebagai klien, seperti Pertamina, Astra, PLN TJB, YKK, Smart dan Panasonic.
"Strategi bisnis kami menjaga relasi baik dengan klien yang telah bekerja sama, namun tetap aktif menjajaki kerja sama dengan klien baru seperti mengikuti tender yang diadakan calon pemberi kerja," imbuh Alwi.
Dalam menopang operasional bisnisnya, saat ini MHKI memiliki satu pabrik pengolahan di Kota Bekasi. Untuk menangkap peluang bisnis yang terus berkembang, MHKI pun menggelar ekspansi dengan membangun pabrik baru di Lamongan, Jawa Timur.
Dalam ekspansi tersebut, MHKI telah mengakuisisi lahan sekuas 3,7 hektare. MHKI menargetkan pabrik baru di Lamongan ini dapat beroperasi pada awal tahun 2025 sebagai unit pengumpul limbah, dan akan berproses setiap tahun dengan memiliki unit pengolahan dan pemanfaatan limbah.
Langkah ini diharapkan bisa memperluas jangkauan bisnis MHKI dari yang saat ini masih bertumpu di Jawa.
"Tentu saja kami akan terus memperluas pasar serta terus menambah pelanggan baru baik domestik maupun ekspor," ujar Alwi.
Untuk memenuhi kebutuhan investasi dalam rencana ekspansinya, MHKI telah menghimpun dana lewat Initial Public Offering (IPO). Dengan melepas sebanyak 750 juta saham atau setara 20% dari modal ditepatkan dan disetor penuh, MHKI berhasil menghimpun dana segar sebesar Rp 120 miliar.
Baca Juga: Multi Hanna Kreasindo (MHKI) Bangun Pabrik Baru dari Dana IPO
MHKI akan memakai 97,90% dari dana tersebut atau sekitar Rp 117,48 miliar untuk keperluan belanja modal (capex). Kemudian sebanyak 60,32% akan digunakan untuk capex pembangunan pabrik baru di Lamongan, dan 39,68% untuk keperluan capex di kantor pusat.
Sedangkan sisa 2,1% dari dana IPO akan dipakai untuk keperluan modal kerja seperti penambahan persediaan bahan baku dan biaya operasional. Dengan adanya aksi korporasi dan langkah ekspansi ini, Alwi optimistis MHKI bisa mencapai pertumbuhan kinerja.
Pada tahun 2024, MHKI menargetkan pertumbuhan pendapatan di level 15% hingga 20% dibandingkan realisasi tahun 2023. Seiring kenaikan pendapatan, Alwi optimistis hasil tersebut akan mengangkat perolehan laba bersih MHKI.
Merujuk prospektus saat IPO, pendapatan dan laba bersih MHKI dalam tren menanjak selama tiga tahun dari 2020-2022. Sementara hingga September 2023, pendapatan MHKI tumbuh 13,30% secara tahunan menjadi Rp 108 miliar. Namun laba bersih periode berjalan MHKI menyusut 5,56% menjadi Rp 23,25 miliar.
Dari sisi pergerakan saham, kiprah MHKI terbilang mendapat sambutan positif dari investor di bursa saham. Tampak dari posisi harga saham MHKI yang melejit di atas harga penawaran umum (IPO). Dalam catatan KONTAN, MHKI menutup debut perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada 16 April 2024 dengan kenaikan hingga batas auto rejection atas 35%.
Sebelum libur panjang akhir pekan ini, MHKI menutup perdagangan Rabu (8/5) dengan penguatan 1,14% ke level Rp 354 per saham. Jika diukur dari harga penawaran IPO sebesar Rp 160, maka posisi harga MHKI saat ini mencerminkan lonjakan 121,25%.
Adapun, pengendali MHKI adalah PT Multi Hanna Sinergitama dengan kepemilikan saham 78,60%. Sisanya dimiliki oleh Direktur Utama MHKI Shahabuddin dengan porsi 1,32%, Komisaris Utama MHKI Vahmi sebanyak 0,08%, serta kepemilikan publik 20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News