kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak prediksi para analis untuk Lelang SUN, Selasa (14/4) mendatang


Minggu, 12 April 2020 / 15:09 WIB
Simak prediksi para analis untuk Lelang SUN, Selasa (14/4) mendatang
ILUSTRASI. Obligasi


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan akan mengadakan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (14/4). Dalam lelang kali ini pemerintah memiliki target indikatif Rp 20 triliun hingga Rp 30 triliun.

Di tengah persebaran virus corona baik di Indonesia dan secara global yang masih terus terjadi, belakangan minat para investor mulai turun.

Baca Juga: Pemerintah akan lelang 7 seri SUN dengan target indikatif Rp 30 triliun Selasa (14/4)

Terlihat dari hasil lelang SUN yang terus mengalami penurunan. Bahkan lelang SUN terakhir pada 31 Maret 2020, jumlah penawaran yang masuk hanya mencapai Rp 33,51 triliun.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menyebut dengan kondisi saat ini, dilihat dari segi minat pasar masih akan cukup baik.

Kendati demikian, Ramdhan melihat kemungkinan besar jumlah peminat belum akan bertambah banyak.

“Pasar memang relatif stabil beberapa hari terakhir dan ini membuat yield ikut bergerak stabil. Hanya saja kasus corona di Indonesia kan masih terus bertambah, ini akan membuat peminat belum akan bertambah,” ujar Ramdhan kepada Kontan.co.id, Minggu (12/4).

Baca Juga: Pemerintah disarankan ubah komposisi utang ke SBN

Dengan belum adanya potensi peminat yang bertambah, Ramdhan memproyeksikan jumlah penawaran masih tidak akan jauh berbeda dengan lelang SUN terakhir. Ia memperkirakan jumlah penawaran yang masuk akan berada di kisaran Rp 30 triliun - Rp 40 triliun.

Setali tiga uang, Head of Economics Research Fikri C Permana menyebut peminat lelang SUN besok masih akan sama seperti lelang sebelumnya. Dus, Fikri memproyeksikan jumlah penawaran yang masuk akan oversubscribe antara 2-3 kali.

Terkait diperbolehkannya Bank Indonesia untuk masuk ke pasar primer, Fikri melihatnya sebagai hal yang positif. “Dengan masuknya BI, ini akan sedikit membantu menambah demand lelang. Selain itu, juga bisa menjaga stabilitas harga dan yield,” kata Fikri.

Baca Juga: Kemenkeu terbitkan landasan aturan e-commerce sebagai mitra distribusi SUN ritel

Sementara Ramdhan tak menampik keberadaan BI di pasar primer akan menjaga likuiditas. Hanya saja Ramdhan belum melihat BI perlu masuk ke pasar primer pada lelang SUN besok.

“Saat ini belum perlu ya, jadi BI saya rasa masih akan fokus di pasar sekunder. Kecuali likuiditas pada lelang besok turun, baru BI akan masuk ke pasar primer,” tandas Ramdhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×