kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SILO bidik rights issue Rp 1,3 T


Sabtu, 03 September 2016 / 16:20 WIB
SILO bidik rights issue Rp 1,3 T


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Narita Indrastiti | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) berencana menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue senilai Rp 1,3 triliun. SILO akan menggunakan dana hasil rights issue untuk ekspansi rumah sakit.

Emiten Grup Lippo ini akan merilis saham baru maksimal 145 juta atau 12,5% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Setiap pemegang delapan saham lama mendapat hak memesan satu saham baru. Dengan rights issue, jumlah saham SILO yang ditempatkan dan disetor penuh naik dari 1,16 miliar saham ke 1,30 miliar saham.

SILO akan memakai dana rights issue untuk membiayai perluasan usaha, modal kerja dan membayar utang kepada pemegang saham. SILO menargetkan bisa mengoperasikan 40 rumah sakit hingga 2018 mendatang.

Terkait rights issue, SILO telah mengajukan izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 26 Agustus 2016. Emiten ini berharap rights issue rampung pada Desember 2016. Perusahaan investasi global, CVC Capital Partners Ltd akan berpartisipasi dalam aksi rights issue ini. CVC akan mengambilalih 15% saham SILO dari LPKR dan Ciptadana melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan kesepakatan transaksi mencapai Rp 2,2 triliun.

Presiden Direktur SILO Romeo F LIedo menyambut kehadiran CVC sebagai pemegang saham. "Rights issue tersebut akan memberikan SILO kemampuan keuangan untuk menyelesaikan proyek pembangunan rumah sakit." kata dia dalam keterangan resminya, Jumat (2/9).

Dengan penjualan saham itu, kepemilikan LPKR di SILO akan berkurang dari 70,8% menjadi 61,8%. Namun, Presiden Direktur LPKR Ketut Budi Wijaya memastikan LPKR tetap akan menjadi pemegang saham mayoritas SILO. Maklum, bisnis rumah sakit menjadi salah satu tulang punggung LPKR, yakni menyumbang 50% ke pendapatan dan berkontribusi 29% dari total EBITDA LPKR.

Hingga tahun 2017 ada 14 rumah sakit baru yang bakal dibangun. "Kami masih akan membangun beberapa rumah sakit baru seperti di Bandung, Makassar dan Solo. Perluasan jaringan rumah sakit ini memang membutuhkan dana tidak sedikit," ujar Ketut di Tangerang, Rabu (31/8) lalu.

Kini, SILO telah mengoperasikan 23 rumah sakit, 16 klinik yang tersebar di 17 kota di Indonesia dengan 1.500 kapasitas tempat tidur. Sejak awal tahun ini, SILO mengoperasikan tiga rumah sakit baru yakni di Labuhan Bajo Nusa Tenggara Timur, Bau-Bau Sulawesi Tenggara dan Samarinda Kalimantan Timur.

RS Siloam Labuhan Bajo beroperasi Januari 2016, sementara Siloam Bau-Bau dan Siloam Medica Samarinda beroperasi kuartal kedua tahun ini. SILO ingin mengoperasikan tujuh sampai sepuluh rumah sakit baru tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×