Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Waspadai koreksi rupiah, setelah sepekan terakhir menguat. Di pasar spot kemarin (21/12), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat 0,79% ke 13.808 dibanding sehari sebelumnya.
Sedangkan di kurs tengah rupiah di Bank Indonesia (BI) menguat 1,14% ke 13.872. Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan, kebijakan Bank Sentral Jepang (BoJ) yang tidak menambah stimulus moneter secara tidak langsung mengangkat rupiah.
"Pasca keputusan BoJ Jumat lalu, dollar AS melemah, sehingga mengangkat rupiah," ujar Agus. Dari dalam negeri, optimisme Bank Indonesia (BI) pada outlook rupiah tahun depan menambah katalis positif.
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, rupiah akan lebih stabil di tahun 2016 setelah The Fed menaikkan tingkat suku bunga.
Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Tresuri Bank BNI juga menilai, arah kenaikan suku bunga The Fed yang sudah diprediksi pasar terus mengangkat rupiah. "Keputusan BI mempertahankan suku bunga juga sesuai harapan," kata dia.
Data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) pada Selasa (22/12) menjadi sentimen pergerakan rupiah selanjutnya. Hari ini, Trian menduga rupiah melanjutkan penguatan di 13.700-13.850. Agus memprediksi, rupiah melemah di 13.800-13.900.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News