Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menjadi salah satu dari enam saham yang masuk ke jajaran indeks prestisius LQ45 terbaru. Periode efektif konstituen berlangsung pada Februari hingga Juli 2023.
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menyampaikan, SIDO memenuhi kriteria konstituen anggota LQ45 dari sisi volume transaksi, kapitalisasi pasar dan prospek bisnis yang apik. Masa pandemi covid-19 semakin menonjolkan posisi SIDO khususnya pada produk nutrisi dan farmasi.
"SIDO menjadi salah satu saham yang familiar bagi pelaku pasar retail maupun institusi. Masa pandemi meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan, yang memungkinkan produk SIDO dikonsumsi lebih banyak lagi baik pasar lokal maupun ekspor," kata Cheril kepada Kontan.co.id, Jumat (27/1).
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Emiten-Emiten yang Berpotensi Raih Pendapatan Jumbo
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian menyoroti, secara fundamental SIDO mengalami penurunan, baik secara top line maupun bottom line per September 2022. Harga saham SIDO juga merosot tajam pada awal kuartal ketiga tahun lalu.
Hanya saja, Fajar menerangkan bahwa volume transaksi harian saham SIDO dalam kurun waktu enam bulan terakhir mengalami peningkatan yang signifikan dibanding periode sebelumnya.
Merujuk laporan keuangan per September 2022, penjualan SIDO merosot 5,77% secara tahunan (YoY) dari Rp 2,77 triliun pada kuartal ketiga 2021 menjadi Rp 2,61 triliun. Dalam periode sembilan bulan 2022, laba bersih SIDO anjlok 16,76% (YoY) menjadi Rp 720,44 miliar.
"Tahun ini seharusnya bisa menjadi perbaikan kinerja emiten. Mulai melandainya harga komoditas pangan juga berpotensi mengerek margin laba SIDO," ujar Fajar.
Baca Juga: Tujuh Saham Jadi Penghuni Baru IDX80 Periode Februari-Juli 2023, Ini Daftarnya
Equity Research Analyst NH Korindo Sekuritas Indonesia Cindy Alicia Ramadhania memberikan catatan SIDO mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan secara kuartalan (QoQ) sebanyak 36,9% menjadi Rp 1 triliun per kuartal ketiga 2022.
Pertumbuhan tersebut didorong oleh setiap segmennya yaitu herbal medicine & supplement, food & beverages serta pharmacy. Secara kuartalan segmen SIDO itu tumbuh masing-masing 45,2%, 26,2% dan 1,1%.
Sepanjang periode sembilan bulan 2022, penjualan online SIDO juga tumbuh lebih dari 150% secara tahunan (YoY). Sedangkan cakupan outlet melampaui target, yang mana per kuartal ketiga 2022 outlet SIDO tercatat sebanyak 151.000.
Cindy merekomendasikan buy saham SIDO dengan target harga Rp 800 per saham. "Adapun risikonya adalah kenaikan harga bahan baku, daya beli konsumen, dan penurunan permintaan produk," ujar Cindy.
Baca Juga: Masuk Jajaran Indeks LQ45, Saham Sido Muncul (SIDO) Bakal Mempesona
Cheril punya rekomendasi yang sama, saham SIDO masih menarik dikoleksi dengan target harga Rp 820. Sedangkan Fajar lebih menyarankan pelaku pasar untuk wait and see terlebih dulu.
Secara valuasi, Fajar melihat SIDO masih punya nilai wajar dengan price to earning ratio (PER) 20x, dibandingkan sub-sektornya di angka 24x. "Secara valuasi, relatif sama dengan rata-rata peers. Jadi valuasinya cukup fair," kata Fajar.
Hanya saja, saham SIDO masih bergerak sideways. Hingga penutupan perdagangan Jumat (27/1), harga SIDO melemah 1,30% ke level Rp 760. Sehingga investor disarankan wait and see dengan mencermati support di Rp 730 dan resistance pada Rp 785.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News