kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.878   61,00   0,38%
  • IDX 7.147   -14,46   -0,20%
  • KOMPAS100 1.093   -1,18   -0,11%
  • LQ45 868   -4,12   -0,47%
  • ISSI 217   0,73   0,34%
  • IDX30 444   -2,73   -0,61%
  • IDXHIDIV20 535   -4,97   -0,92%
  • IDX80 125   -0,13   -0,10%
  • IDXV30 135   -1,16   -0,85%
  • IDXQ30 148   -1,31   -0,88%

Siapkan Capex Rp 124,5 Miliar, Simak Strategi Jasa Armada Indonesia (IPCM) di 2023


Minggu, 15 Januari 2023 / 09:18 WIB
Siapkan Capex Rp 124,5 Miliar, Simak Strategi Jasa Armada Indonesia (IPCM) di 2023
ILUSTRASI. Kapal tunda?PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) yang anggarkan capex Rp 124.5 miliar di tahun ini


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga pertumbuhan usaha pada 2023. Emiten Grup Pelabuhan Indonesia (Pelindo) ini akan menggelar ekspansi bisnis secara organik maupun anorganik, serta memperbanyak kerja sama dengan mitra potensial.

Direktur Utama Jasa Armada Indonesia, Shanti Puruhita, mengungkapkan strategi bisnis IPCM menyesuaikan dengan rencana induk perusahaan yang bergerak di bidang jasa maritim. Sejalan dengan itu, IPCM terus melakukan penguatan armada tunda dan pandu untuk meningkatkan pelayanan operasional.

"Kami fokus kepada kepuasan pelanggan, memastikan kesiapan armada, keselamatan kerja, serta transformasi berkelanjutan. IPCM juga mengembangkan kompetensi pegawai dan penerapan budaya perusahaan dalam mencapai tujuan," kata Shanti kepada Kontan.co.id, Sabtu (14/1).

Untuk tahun ini, IPCM menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 124,5 miliar. Mayoritas investasi dialokasikan untuk pembangunan kapal dan transformasi di bidang informasi dan teknologi.

Baca Juga: Lanjutkan Transformasi Bisnis, Begini Rencana Jasa Armada Indonesia (IPCM) Tahun 2023

Saat ini IPCM sedang merampungkan pembangunan beberapa armada kapal tunda maupun kapal pandu. Di antaranya tiga unit kapal pandu baru dengan daya minimal masing-masing 2x300 HP tipe outboard engine yang siap beroperasi pada triwulan pertama tahun ini.

Selanjutnya, ada satu unit kapal tunda baru dengan daya minimal 2x2.200 HP tipe azimuth stern driven (ASD). Proses pembangunannya ditargetkan selesai pada semester pertama 2023 untuk operasional di sejumlah wilayah strategis IPCM.

"Selain itu IPCM juga sedang mempersiapkan investasi dua kapal tunda baru yang akan diumumkan pada tahun ini," imbuh Shanti.

Meski belum membeberkan secara rinci, tapi Shanti memproyeksikan pendapatan IPCM tetap tumbuh di tahun ini.  Meski kondisi ekonomi dan pasar masih dipenuhi tantangan, IPCM optimistis mampu mendongkrak kinerja dengan strategi bisnis yang telah disiapkan.

Termasuk dengan strategi ekspansi di luar Pelindo Grup. "Kami telah menyiapkan strategi bisnis dan rencana kerjasama untuk menggenjot sektor pendapatan dari bisnis di luar Pelindo Group yang terbukti sanggup menjaga kinerja keuangan tetap stabil di 2022," terang Shanti.

 

Shanti memberikan gambaran, pertumbuhan pendapatan dari luar Pelindo sampai dengan periode September 2022 melonjak 27% secara tahunan, dari Rp 142 miliar menjadi Rp 180 miliar. Sedangkan pertumbuhan pendapatan dari lingkungan Pelindo naik 7% dari Rp 458 miliar menjadi Rp 491 miliar.

Menilik laporan keuangan per kuartal ketiga 2022, IPCM mengantongi pendapatan neto sebesar Rp 671,05 miliar atau naik 11,82% secara tahunan. Dari jumlah itu, IPCM mampu membukukan laba tahun berjalan sebesar 101,67 miliar atau melonjak 12,30% dibandingkan kuartal ketiga 2021.

Shanti pun melihat prospek industri pelabuhan tetap positif. Terlihat dari meningkatnya jumlah kunjungan kapal baik domestik maupun internasional. Sejalan dengan itu, volume ekspor impor turut meningkat, ditambah digitalisasi ekonomi yang mendorong transaksi pengiriman barang semakin mudah.

"Bahkan saat pandemi IPCM tetap mampu mencatatkan kenaikan pendapatan. Pelabuhan sebagai pintu gerbang perdagangan sekaligus indikator roda perekonomian, menjadikan bisnis IPCM turut terdampak dinamis pada kinerja operasionalnya," pungkas Shanti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×