kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Siapkan capex di atas Rp 33 triliun tahun ini, Telkom belum alokasikan untuk 5G


Minggu, 26 Mei 2019 / 21:13 WIB
Siapkan capex di atas Rp 33 triliun tahun ini, Telkom belum alokasikan untuk 5G


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten-emiten telekomunikasi di Indonesia tengah mempersiapkan diri untuk menyambut teknologi jaringan seluler generasi kelima alias 5G. Ditambah lagi, pemerintah akan memutuskan penggunaan frekuensi untuk 5G seusai perhelatan World Radiocommunications Conferences (WRC) pada Oktober mendatang.

Rencananya, pemerintah akan memanfaatkan frekuensi middle band 3,5 Ghz yang sudah digunakan untuk satelit. Frekuensi ini akan dikonsolidasikan dengan frekuensi 5G. Meskipun begitu, tidak semua emiten sudah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) khusus 5G pada tahun ini.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menyatakan, perusahaannya belum menyiapkan capex khusus untuk 5G. Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, pihaknya masih menunggu ketersediaan frekuensi 5G dan permodelan layanan dari sistem ke pengguna.

“Kami menyiapkan diri untuk bisa investasi tapi kami masih menunggu frekuensi dan use case yang bisa dimonetisasi,” kata Ririek di Jakarta, Jumat (24/5). Meskipun begitu, apabila Telkom memerlukan dana investasi 5G di tahun ini, maka pihaknya akan merelokasinya dari capex lain.

Tahun ini, TLKM menganggarkan belanja modal di atas Rp 33 triliun. Angka ini sedikit naik jika dibandingkan dengan tahun lalu yang ada di level Rp 33 triliun. Belanja modal terbesar akan digunakan untuk ekspansi jaringan.

Direkrut Keuangan TLKM Harry M. Zen mengatakan, untuk sektor bisnis mobile, anggaran yang disiapkan sebesar 40%-50% dari total belanja modal. Sementara sisanya digunakan untuk bisnis non-mobile.

Mayoritas belanja modal tersebut akan digunakan untuk meningkatkan infrastruktur tulang punggung jaringan, baik berupa kabel laut ataupun fiber optik di darat. TLKM juga akan meningkatkan infrastruktur untuk mendukung akses ke pelanggan baik berupa fiber to the home (FTTH) ataupun Base Tranceiver Station (BTS) 4G.

Sepanjang kuartal I-2019, anak usaha seluler Telkom, yakni Telkomsel telah membangun BTS berbasis 4G sebanyak 8.405. Dengan begitu, hingga periode tersebut, Telkomsel memiliki total BTS sebanyak 197.486 unit dengan BTS 3G dan 4G/LTE sebanyak 147.181 unit. Sepanjang tahun ini, Telkom menargetkan bisa membangun 23.000 BTS baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×