Reporter: Kenia Intan | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada penutupan perdagangan Jumat (21/2) harga saham PT Siantar Top Tbk (STTP) naik 1.300 poin atau 16,88% ke level Rp 9.900.
Menanggapi kenaikan harga saham yang signifikan, Direktur dan Sekretaris Perushaan PT Siantar Top Tbk Armin menjelaskan bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu. STTP juga belum ada rencana melakukan aksi korporasi dalam waktu dekat.
Baca Juga: Menteng Heritage (HRME) serap capex sebanyak Rp 7,9 miliar di tahun lalu
"Termasuk rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham Perseroan di Bursa, paling tidak dalam tiga bulan mendatang," tulis Armin dalam keterbukaan informasi yang disampaikan, Jumat (21/2).
Dalam keterbukaan informasi tersebut juga disebutkan STTP tidak ada informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi harga efek perusahaan yang belum diungkapkan kepada publik.
Berdasar pengamatan Kontan.co.id, harga saham STTP cenderung menguat sejak awal Februari 2020. Padahal, pada awal tahun harga saham STTP tidak bergerak dari level Rp 4.500.
Baca Juga: Siantar Top (STTP) membidik ekspor tumbuh sampai 15% akhir 2020
Saham sempat terkoreksi pada 29 hingga 31 Januari 2020 sebelum akhirnya saham cenderung menghijau di bulan Februari. Penguatan ini menyebabkan harga saham STTP secara year to date meningkat hingga 100%.
Asal tahu saja, PT Shindo Tiara Tunggal merupakan pemegang saham pengendali STTP dengan kepemilikan 743,6 juta saham atau setara 56,76%. Sementara 566,4 juta saham lainnya atau 43,24% dipegang oleh publik.
Adapun saham yang dipegang oleh Komisaris dan Direksi sebesar 1,15 juta saham atau 0,09% oleh Juwita Wijaya, sebesar 40,6 juta saham atau 3,1% oleh Shindo Sumidomo, serta 9,94 juta saham oleh Agus Suhartanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News