kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

SGRO bakal bisa mencapai target produksi di tahun 2012


Jumat, 21 Oktober 2011 / 09:01 WIB
ILUSTRASI. Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya di Jakarta, Jumat (13/11/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.


Reporter: Albertus M. Prestianta | Editor: Djumyati P.

Jakarta. Meski cuaca buruk masih mengancam produksi sawit di 2011, analis menilai PT Sampoerna Agro Tbk tetap bisa menggenjot produksinya. Apalagi perseroan ini mencetak kenaikan produksi yang signifikan di enam bulan pertama 2011 lalu.

Para analis meyakini tingkat produksi SGRO tahun ini akan sesuai target. Karena itu, para analis berani memasang rekomendasi beli untuk saham perusahaan perkebunan ini.

Analis Andalan Artha Advisindo Securities, Willy Gunawan, memprediksi produksi tandan buah segar (TBS) SGRO hingga akhir tahun bisa mencapai sekitar 1,66 juta ton. Di semester satu, produksi SGRO sudah mencapai 50% dari total estimasinya.

Di periode tersebut, perusahaan milik keluarga Sampoerna ini mencatatkan produksi TBS sebanyak 836.069 ton. Jumlah ini sekitar 70,5% lebih tinggi dari produksi di periode yang sama tahun lalu.

Willy optimistis SGRO dapat mencapai target produksi tahun ini. Apalagi perkebunan milik SGRO di Kalimantan telah berproduksi secara optimal. "Tidak ada hambatan buat SGRO untuk mencapai target akhir tahun," kata Willy, Kamis (20/10).

Diversifikasi usaha

Memang, Willy memperkirakan produksi perseroan ini di kuartal tiga sedikit menurun. Pasalnya aktivitas panen sempat melambat di bulan Ramadan lalu. Tapi ia yakin SGRO bisa menggenjot produksi di kuartal empat untuk mencapai target.

Hariyanto Wijaya, analis Mandiri Sekuritas, menilai pertumbuhan produksi perseroan ini solid, didukung lahan perkebunan yang luas. "Produksi akan terus tumbuh di 2012 nanti," ujar Hariyanto.

Selain produksi yang tinggi, analis menilai rencana SGRO melakukan diversifikasi produk juga menjadi keunggulan perseroan ini. SGRO berniat mengembangkan bisnis sagu.

Tahun ini, SGRO telah menggelontorkan investasi sekitar Rp 100 miliar-Rp 140 miliar untuk mengembangkan lahan sagu sekaligus membangun pabrik pengolahan. Sumber dana berasal dari pinjaman bank dan kas internal.

Dalam satu atau dua bulan ke depan, perseroan ini akan mengoperasikan pabrik sagu di Kabupaten Meranti, Riau. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi 100 ton per hari. Sekadar info, di wilayah tersebut SGRO memiliki perkebunan sagu seluas 21.000 hektare.

Menurut Willy, ekspansi di bisnis sagu merupakan sentimen positif bagi SGRO. Meski begitu, kontribusi sagu terhadap total pendapatan masih kecil. "SGRO masih mengandalkan CPO sebagai tulang punggung," kata Willy.

SGRO membukukan pendapatan Rp 1,7 triliun di semester satu, naik 130% dibanding pendapatan semester satu 2010. Sementara laba bersih naik 157% jadi Rp 490 miliar.

Tapi margin kotor di kuartal II-2011 turun menjadi 35,7% dibanding margin di kuartal satu. Analis Ciptadana Securities Fadil Kencana melihat hal ini karena tingginya ongkos produksi plasma

Willy menargetkan harga SGRO bisa mencapai Rp 3.910 per saham. Sementara Fadil mematok target harga di level Rp 3.900 per saham. Sedang menurut analisis Hariyanto, harga SGRO bisa menanjak jadi Rp 4.500 per saham. Target itu mencerminkan PE di 2012 sebesar 12,7 kali.

Harga SGRO, Kamis (20/10) ditutup melemah 3% menjadi Rp 2.900 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×