kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Setelah Vietnam, KLBF merambah Myanmar


Selasa, 16 Juli 2013 / 06:49 WIB
Setelah Vietnam, KLBF merambah Myanmar
ILUSTRASI. Petugas medis melakukan tes usap (swab pcr) kepada warga di ASHA One-Stop Healthcare, Rasuna Said, Jakarta, Jumat (4/2/2022). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) masih menggenjot ekspansi regional. Setelah menjaring pasar Vietnam, Kalbe berencana merambah ke Myanmar.
Vidjongtius, Direktur dan Sekretaris Perusahaan KLBF mengatakan, rencana ekspansi ke Myanmar itu untuk mempercepat ekspansi bisnis di area Asia Tenggara. KLBF melihat pasar di Vietnam dan Myanmar cukup terbuka lebar dengan tingkat konsumsi produk farmasi yang tinggi.

Vidjongtius bilang, saat ini KLBF masih menjajaki kerjasama strategis tersebut. KLBF tengah mencari perusahaan di negara setempat untuk dijadikan partner strategis. Sayangnya, Vidjongtius belum mau bilang, perusahaan apa yang tengah dibidik.

Nantinya, di kedua negara itu, KLBF akan mendistribusikan dan mengembangkan produk. "Ini butuh waktu untuk finalisasinya, sehingga kami mulai dahulu dengan strategi marketing untuk produk obat resep dan obat bebas, sedangkan untuk distribusinya kami tunjuk perusahaan lokal disana," jelas Vidjongtius kepada KONTAN, Senin (15/7).

Seperti di Vietnam, KLBF juga akan membentuk joint venture di Myanmar. KLBF belum menghitung berapa kontribusi pendapatan dari perluasan pasar itu. Namun, rencana di Vietnam, Vidjongtius menargetkan dalam tiga tahun pendapatan di Vietnam akan melewati US$ 5 juta per tahun. "Pendapatannya belum signifikan, karena masih baru," kata dia.

KLBF menyiapkan bujet mulai US$ 10 juta hingga US$ 25 juta untuk setiap negara yang akan dibidik. Dananya masih berasal dari kas KLBF yang cukup besar. "Kami tidak menetapkan target khusus berapa perusahaan yang akan diakuisisi. Yang penting strategi ekspansi ini tetap kami jalankan," jelas dia.

Vidjongtius menambahkan, tidak akan sulit membuka pasar di Myanmar dan Vietnam. Pasalnya, beberapa produk KLBF sudah dikenal di Myanmar melalui marketing obat bebas. Sehingga saat ini KLBF ingin memperbesar marketing pasar di sana dengan menambah produk nutrisi yakni Diabetasol dan Zee tahun ini.

Sebelumnya, KLBF menargetkan pendapatan naik 15%-18% di 2013. Artinya pendapatan KLBF tahun ini bisa Rp 15,69 triliun-Rp 16,09 triliun. Harga KLBF, Senin (15/7) naik 1,38% di Rp 1.470.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×