Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Harga emas akhirnya menguat setelah tergerus selama enam hari berturut-turut. Kenaikan harga didukung oleh rally dollar yang terhenti menjelang rilis data klaim pengangguran Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg, Kamis (26/5) pukul 20.01 WIB, harga emas kontrak pengiriman Agustus 2016 di Commodity Exchange menguat 0,5% ke level US$ 1.232,7 per ons troi dibanding sehari sebelumnya.
Emas mengakhiri koreksi harian terpanjang sejak November 2015. Di sisi lain, dollar AS jatuh di hari kedua lantaran mengalami koreksi teknikal.
Harga emas masih menuju penurunan bulanan terbesar sejak November di tengah spekulasi The Fed akan menaikkan suku bunga pada bulan depan. Hal ini menekan permintaan emas sebagai aset non bunga. Data penangangguran AS akan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan The Fed terkait suku bunga.
"Yang benar-benar mendorong harga emas kembali melemah adalah pergerakan dollar AS," ujar Matthew Turner, Analis Logam Mulia Macquarie Group Ltd. di Londin, seperti dikutip Bloomberg.
Kemungkinan naiknya suku bunga The Fed bulan depan meningkat menjadi 34%, sedangkan peluang kenaikan di bulan Juli juga lebih besar dari sebelumnya. Turner memprediksi, kenaikan suku bunga The Fed bulan ini akan terjadi dua kali dan diikuti turunnya harga emas di level US$ 1.150 - US$ 1.170 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News