Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Meski sempat dibuka di zona hijau, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak kuasa menahan tekanan sehingga ditutup di teritori negatif.
Analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto menyebut, indeks bergerak anomali dibandingkan bursa regional lainnya, seperti Hangseng dan Nikkei yang bergerak positif. Investor asing pun sementara masih membukukan net sell sebesar Rp 49,3 miliar.
Kata David, turunnya sektor perdagangan, infrastruktur, dan tambang yang paling dominan menekan indeks. Adapun beberapa sektor yang masih bergerak positif adalah finance dan consumer.
Nah, di sesi kedua nanti, David memprediksi, indeks bakal semakin tertekan. "Diperkirakan support kedua di 3.750, sementara resistance tetap di kisaran 3.850," ujarnya, Jumat (15/6).
Kata David, tekanan terhadap saham tambang akan terus berlanjut. Selain itu, tingginya yield obligasi Spanyol juga semakin mengkoreksi indeks.
Oleh karena itu, dia menyarankan investor menjaga posisi cash. David juga mengingatkan, situasi saat ini masih belum stabil mengingat pasar masih menunggu hasil pemilu Yunani pada 17 Juni dan pertemuan G20 yang akan diadakan pada keesokan harinya.
"Jika hasilnya positif maka indeks diperkirakan dapat melaju kembali, jika negatif, maka pasar akan bereaksi negatif juga," imbuh David.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News