Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Dalam delapan bulan pertama 2016, PT Kino Indonesia Tbk (KINO) baru menyerap dana anggaran belanja modal (capex) sebesar Rp 112,92 miliar. Padahal KINO menganggarkan belanja modal sebesar Rp 250 miliar.
"Sudah terserap sekitar 45%," kata Direktur Utama KINO Harry Sanusi, kepada KONTAN belum lama ini. Namun, ia tak merinci penggunaan belanja modal.
Jawaban datang dari Direktur Keuangan KINO Peter Chayson yang menyatakan, sebagian besar penyerapan capex digunakan untuk operasional perseroan, mulai pembelian tanah, mesin produksi dan perlengkapan lain.
Walaupun belum mencapai separuh target capex, perseroan tetap optimis bisa menyerap seluruhnya. Rencananya sisa capex digunakan untuk kebutuhan sama.
Catatan saja, hingga Juni lalu, dana IPO perseroan yang masih tersisa mencapai Rp 552,19 miliar. Dana ini bakal diendapkan pada sejumlah instrumen keuangan. Kalau ada yang cocok bakal digunakan lagi untuk akuisisi.
Tapi rencana ini sepertinya tidak dikejar pada sisa waktu tahun ini. "Sementara yang ada dulu, kalau ada lagi segera kami informasikan," ujar Peter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News