Reporter: Nina, Dwiantika, Dyah Megasari, Astri Kharina Bangun | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Proses penawaran saham perdana milik PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menimbulkan banyak kabar tak sedap. Sumber KONTAN mengatakan, Bahana Securities sebenarnya tidak menyetujui penetapan harga saham IPO Garuda sebesar Rp 750 karena diniliai terlalu mahal. Namun, adanya tekanan dari pihak Kementrian BUMN membuat Bahana pada akhirnya sepakat.
Masalahnya, Bahana harus menyerap sisa saham IPO Garuda yang tidak laku. Hingga akhirnya, Bahana meminjam kepada Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 1 triliun untuk menelan sisa saham Garuda yang tidak laku itu.
"Terkait pinjaman itu, Mandiri memberi waktu 1 bulan bagi Bahana untuk mengembalikan dana tersebut," bisik sumber KONTAN.
Tapi, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Pahala N Mansyuri menyanggah berita itu. "Berita tersebut tidak betul," ujar Pahala kepada KONTAN, Senin (14/2).
Sedangkan, Juru Bicara Bahana Securities, I Gede Suhendra tak menyanggah maupun mengiyakan berita tersebut. "Maaf, saya belum bisa kasih jawaban," ujarnya.
Komentar senada juga diungkapkan oleh Presiden Direktur Bahana Eko Yuliantoro. "Itu urusan dapur kami. Saya tidak mau memberikan komentar. Silahkan tanyakan pada pemberi informasi," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News