Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pencatatan obligasi Federal International Finance (FIF) menurun menjadi sebesar Rp 1,3 triliun dari rencana sebelumnya sebesar Rp 1,5 triliun. Hal ini dikarenakan sepinya peminat pembeli obligasi perusahaan pembiayaan milik Astra ini.
Apalagi dalam satu bulan terakhir, diakui bahwa yield obligasi meningkat dengan sangat pesat. "Yield naik suku bunga naik. Kalau masih mengejar yield di pasar, akan dibuang di mana, jadi sesuai dengan target yield saja," kata Boumediene H. Sihombing, Direktur Danareksa Sekuritas, Rabu (26/9).
Boumediene mengatakan, sejak awal tahun yang lalu, yield obligasi sudah mencatatkan peningkatan sebesar 100 basis poin hingga 200 basis poin sehingga investor mengharapkan yield yang lebih tinggi.
Hugeng Gozali Direktur FIF Group mengakui adanya penurunan dana yang diperoleh dari pencatatan obligasi dari target dana yang dibidik oleh emiten anak usaha Astra tersebut. "Seiring dengan perkembangan pasar. Saya lihat, angka Rp 1,3 triliun nilai maksimal yang diminta investor," kata Hugeng , Rabu (26/9).
FIF menerbitkan obligasi dalam dua seri yakni seri A dengan tenor 370 hari dengan pokok sebesar Rp 639 miliar dengan bunga 7,5% per tahun dan akan jatuh tempo pada 5 Oktober 2019 yang akan datang.
Sementara obligasi seri B memiliki tenor 36 bulan dengan jumlah pokok sebesar Rp 661 miliar dan memiliki bunga sebesar 8,75% per tahun. Obligasi tersebut akan jatuh tempo pada 25 September 2021 yang akan datang. Nantinya, penerbitan obligasi ini akan dilakukan untuk menunjang pembiayaan sepeda motor Honda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News