Reporter: Agus Triyono, Febrina Ratna Iskana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Rupiah bergerak lunglai dalam sepekan ini. Di pasar spot, rupiah anjlok 2,9% ke level 11.335 dalam sepekan hingga Jumat (1/11). Kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah turun 1,9% menjadi 11.354 dibanding pekan lalu.
Mika Martumpal, Kepala Divisi Riset dan Treasury Bank CIMB Niaga mengatakan, sepekan ini rupiah memang mendapatkan banyak tekanan. Dari dalam negeri, misalnya, rupiah dihajar oleh aksi beli dollar Amerika Serikat (AS) pasca pelemahan mata uang Negeri Paman Sam belakangan ini.
Dari sisi global, rupiah juga tertekan oleh penguatan dollar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia. "Tekanan lain juga datang dari aksi ambil untung dan short covering yang terjadi akibat pelemahan dollar AS, kemarin," katanya.
Reny Eka Putri, analis pasar uang Bank Mandiri, menambahkan, pelemahan rupiah ini juga data neraca perdagangan Indonesia yang kembali mencatat defisit. Defisit neraca perdagangan ini tidak diduga oleh pasar, sehingga rupiah berbalik arah menjadi melemah, kemarin.
Mika memperkirakan, sepekan ke depan, rupiah akan bergerak stabil. Pasar menanti rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III dan juga cadangan devisa.
Mika memperkirakan, sepekan ke depan, kurs rupiah akan bergerak stabil di 11.200-11.500. Reny memprediksi, rupiah akan berada di kisaran 10.950-11.450, pekan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













