kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sepekan Investasi: Rupiah terus tak berdaya


Sabtu, 19 September 2015 / 09:05 WIB
Sepekan Investasi: Rupiah terus tak berdaya


Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi

Rupiah sepanjang pekan ini terus melemah. Rupiah  dibuka di level Rp 14.333 per dollar AS, angka ini tidak jauh berbeda dengan penutupan rupiah hari Jumat (11/9) pekan lalu yang Rp 14.322.  Datarnya posisi rupiah di awal pekan ini, menurut analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong,  karena peluang kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau the Fed masih menjadi perdebatan, apakah akan dinaikkan bulan ini atau ditunda kembali hingga Desember. Minimnya kepastian itu membuat pelaku pasar cenderung mengambil posisi "wait and see" sehingga laju rupiah mendatar.

Dimulai di hari Senin rupiah terus lunglai hingga menyentuh level Rp 14.459 per dollar AS. Namun, di hari Jumat rupiah berhasil menguat ke  level Rp 14.374. Dengan demikian di pasar spot rupiah melemah 0,36% dalam sepekan. Analis menduga, pelemahan ini masih akan terus berlanjut hingga pekan mendatang dengan minimnya data ekonomi domestik.

Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk menuturkan sepanjang pekan rupiah dibayangi oleh antisipasi pasar menanti hasil pertemuan bank sentral AS FOMC Jumat (18/9) dini hari. Kehati-hatian pasar mengambil sikap ini menyebabkan aset berisiko seperti rupiah pun tertinggal. Penundaan kenaikan suku bunga The Fed memberikan sedikit napas lega bagi rupiah di akhir pekan sehingga nilainya cukup terangkat. “Sementara eksternal didominasi The Fed, internal Indonesia belum menyajikan data ekonomi yang menggembirakan,” papar Reny.

Berikut pergerakan rupiah selama sepekan:

Senin (14/9), rupiah kembali sentuh level terendah di hadapan dollar AS. Mengacu data Bloomberg, di pasar spot rupiah kembali ke level Rp 14.333 per dollar AS atau melemah 0,08% dari sebelumnya Rp 14.322 per dollar AS.

Laju rupiah masih dibayangi kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Pasar tengah menanti keputusan bank sentral AS itu dalam rapat pekan ini. Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menuturkan peluang kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau the Fed masih menjadi perdebatan, apakah akan dinaikkan bulan ini atau ditunda kembali hingga Desember. Minimnya kepastian itu membuat pelaku pasar cenderung mengambil posisi "wait and see" sehingga laju rupiah mendatar.

Selasa (15/9), rupiah semakin terpuruk menjelang di hadapan dollar AS menjelang Federal Open Market Committee (FOMC). Mengacu data Bloomberg, di pasar spot rupiah sentuh level Rp 14.408 per dollar AS atau melemah 0,52% dibandingkan dengan sebelumnya yang Rp 14.333 per dollar AS.

Rabu (16/9), tenaga rupiah kembali terkuras pada transaksi perdagangan pagi. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.47 WIB, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 14.459 per dollar AS atau melemah 0,35% dari sebelumnya Rp 14.408 per dollar AS. Ketidakpastian naiknya suku bunga Bank Sentral Amerika (Fed Fund Rate) dinilai sebagai faktor utama yang membuat nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus tertekan.

Kamis (17/9), mengacu data Bloomberg, di pasar spot nilai tukar rupiah terhadap dollar AS bergerak flat di level Rp 14.459. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah melemah tipis menjadi Rp 14.452 per dollar AS dibanding sehari sebelumnya di Rp 14.442 per dollar AS.

Jumat (18/9), mengutip data Bloomberg, pada pukul 10.07 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot berada di level Rp 14.568 per dollar AS. Tapi kemudian rupiah ditutup dengan menguat 0,59% ke level Rp 14.374 per dollar AS  setelah sepanjang pekan ini terus tertekan.  Ini merupakan reaksi  terhadap batalnya The Fed menaikkan suku bunga.


IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini mengikuti pelemahan rupiah. Menurut analis First Asia Capital David Sutyanto, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS ditanggapi negatif pelaku pasar saham karena akan mempengaruhi kinerja perusahaan tercatat di BEI ke depannya. Nyatanya, IHSG dibuka  pada indeks 4.390,37 di hari Senin, indeks terus turun hingga level 4.380,38 pada hari Jumat. Indeks pekan ini ditutup flat menguat 0,04% atau bertambah 1,93 poin. Sebanyak 6,06 miliar saham berpindah tangan hari ini, dengan nilai Rp 6,11 triliun.

Berikut pergerakan IHSG selama sepekan:

Senin (14/9), IHSG dibuka di zona positif pada awal pekan ini. Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.13 WIB, indeks tercatat naik 0,51% menjadi 4.382,57. Secara sektoral, seluruh sektor memberikan sinyal positif. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar yakni: sektor agrikultur naik 0,78%, sektor konstruksi naik 0,64%, dan sektor infrastruktur naik 0,63%.

Sesi I, IHSG ditutup di zona hijau pada akhir sesi. Data RTI menunjukkan, pada pukul 12.00 WIB, indeks tercatat naik 0,42% menjadi 4.378,6. Ada 134 saham yang melesat. Sementara itu, jumlah saham yang turun sebanyak 106 saham dan 75 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi siang ini melibatkan 2,058 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,431 triliun.

IHSG ditutup naik pada perdagangan awal pekan. Data RTI menunjukkan indeks naik 0,69% atau 29,90 poin ke level 4.390,37 pukul 16.15 WIB. Tercatat 133 saham naik, 130 saham bergerak turun, dan 92 saham stagnan. Pada perdagangan hari ini melibatkan 3,36 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,7 triliun.

Selasa (15/9), IHSG dibuka negatif pada transaksi perdagangan pagi. Mengutip data RTI, pada pukul 09.10 WIB, indeks tercatat turun 0,78% menjadi 4.356,03. Hampir seluruh sektor memberikan sinyal merah. Tiga sektor dengan penurunan terbesar: sektor barang konsumen turun 1,45%, sektor manufaktur turun 1,15%, dan sektor industri dasar turun 1,01%. Satu-satunya sektor yang positif hanya sektor agrikultur dengan kenaikan 0,39%.

Sesi I, IHSG tampak tak berkutik di sepanjang transaksi. Data yang dihimpun RTI menunjukkan, pada pukul 12.00 WIB, indeks tercatat turun 1,19% menjadi 4.338,06. Ada 171 saham yang melorot. Sementara, jumlah saham yang naik hanya sebanyak 50 saham dan 65 saham lainnya tak berubah posisi.

IHSG memerah hampir menyentuh 1% menutup perdagangan. Data RTI menunjukkan indeks terkoreksi 0,98% atau 43,21 poin ke level 4.347,16 pukul 16.00 WIB. Tercatat 171 saham bergerak turun, 93 saham bergerak naik, dan 72 saham stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 5,33 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,27 triliun.

Rabu (16/9), IHSG dibuka positif pada transaksi perdagangan pagi. Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.10 WIB, indeks tercatat naik 0,25% menjadi 4.358,24. Delapan sektor menorehkan kenaikan. Adapun tiga sektor dengan kenaikan terbesar di antaranya sektor agrikultur yang naik 1,09%, sektor properti naik 0,9%, dan sektor pertambangan naik 0,47%. Adapun dua sektor yang tertekan antara lain sektor keuangan dan sektor industri lain-lain dengan penurunan masing-masing 0,15% dan 0,59%.

Sesi I, IHSG harus berakhir di zona merah. Pada pukul 12.00 WIB, indeks tercatat turun 0,16% menjadi 4.340. Ada 99 saham yang menekan indeks. Sementara, jumlah saham yang naik mencapai 124 saham dan 85 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi siang ini melibatkan 3,174 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,852 triliun.

IHSG memerah di tengah penguatan bursa global. Data RTI menunjukkan indeks ditutup terkoreksi 0,34% atau 14,64 poin ke level 4.332,52. Tercatat 139 saham bergerak turun, 121 saham bergerak naik, dan 89 saham stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 5,13 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,52 triliun.

Kamis (17/9), IHSG dibuka positif. Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.10 WIB, indeks tercatat naik 0,62% menjadi 4.359,72. Bicara mengenai sektoral, tak ada satu pun sektor yang memerah. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor barang konsumen naik 1,41%, sektor perdagangan naik 1,19%, dan sektor pertambangan naik 1,10%.

Sesi I, IHSG masih mempertahankan posisinya di zona hijau hingga akhir transaksi. Mengutip data RTI, pada pukul 12.00 WIB, indeks naik 0,84% menjadi 4.368,85. Ada 154 saham yang melaju. Adapun jumlah saham yang turun sebanyak 87 saham dan 74 saham lainnya diam di tempat. Sementara itu, volume transaksi perdagangan siang ini melibatkan 2,920 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,837 triliun.

IHSG rebound menutup perdagangan. Data RTI menunjukkan indeks melompat naik 1,06% atau 45,87 poin ke level 4.378,38. Tercatat 157 saham bergerak naik, 107 saham bergerak turun, dan 89 saham stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 5,2 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,03 triliun.

Jumat (18/9), IHSG dibuka naik pada transaksi akhir pekan. Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.15 WIB, indeks tercatat naik 0,2% menjadi 4.387,27.

Sesi I, IHSG ditutup dengan kenaikan 0,77%. Dengan demikian, posisi terakhir indeks saat ini adalah 4.412,06. Terdapat 153 saham yang melaju. Sementara itu, jumlah saham yang turun sebanyak 78 saham dan 74 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi siang ini melibatkan 3,566 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,559 triliun.

IHSG hampir terdampar ke zona merah di akhir penutupan, indeks ditutup flat menguat 0,04% atau bertambah 1,93 poin ke level 4.380,32. Sebanyak 6,06 miliar saham berpindah tangan hari ini, dengan nilai Rp 6,11 triliun.


Emas

Dalam sepekan emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp 13.000. Dibuka di harga Rp 557.000 pada hari Senin dan ditutup di Rp 570.00 di akhir pekan. Berikut pergerakan harga emas Antam selama sepekan:

Senin (14/9), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 557.000. Angka ini turun Rp 3.000 dari posisi harga Jumat (11/9).

Selasa (15/9),  seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 559.000. Angka ini naik Rp 2.000 dari posisi harga Senin (14/9).

Rabu (16/9), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 559.000. Angka ini sama dari posisi harga Selasa (15/9).

Kamis (17/9), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 565.000. Angka ini naik Rp 6.000 dari posisi harga Rabu (16/9).

Jumat (18/9), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 570.000. Angka ini naik Rp 5.000 dari posisi harga Kamis (17/9).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×