kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Sepekan Investasi: Rupiah menguat 0,21%


Sabtu, 09 April 2016 / 10:00 WIB
Sepekan Investasi: Rupiah menguat 0,21%


Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan ini bergerak lemah di kisaran 4.850 hingga 4.860.  "Kondisi IHSG yang sudah masuk dalam area jenuh beli atau overbought setelah menguat sekitar tiga persen sejak akhir Maret lalu dimanfaatkan oleh sebagian investor untuk melakukan ambil untung sehingga indeks bergerak melemah," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere dikutip dari Antara.

Dari eksternal, Nico mengatakan, investor masih khawatir terhadap perekonomian global yang ditandai dari risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menyebutkan bank sentral AS belum akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Berikut pergerakan IHSG selama sepekan:

Senin (4/4),  IHSG dibuka di zona positif pada transaksi perdagangan awal pekan. Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.27 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,33% menjadi 4.859,41. Volume transaksi siang ini melibatkan 741,354 juta saham dengan nilai transaksi Rp 788,975 miliar saham.

Sesi I, HSG berupaya keras mempertahankan posisinya di zona hijau. Pada akhir sesi, indeks ditutup dengan kenaikan 0,12% menjadi 4.849,14, Volume transaksi siang ini melibatkan 2,440 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,225 triliun.

Sesi II, IHSG mampu rebound dari pelemahan pekan lalu. Mengacu data RTI, indeks berakhir naik 0,14% atau 6,99 poin ke level 4.850,17. Perdagangan hari ini melibatkan 4,62 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,52 triliun.

Selasa (5/4), IHSG dibuka di zona merah pagi ini. Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.18 WIB, indeks mencatatkan penurunan 0,04% menjadi 4.848,006. Bahkan pada transaksi sebelumnya, indeks sempat turun 0,12% ke 4.844.

Sesi I, IHSG berupaya keras mempertahankan posisinya di zona hijau. Pada akhir sesi, indeks ditutup dengan kenaikan 0,12% menjadi 4.849,14.

Sesi II, IHSG bertahan di zona hijau sampai akhir perdagangan. IHSG ditutup dengan penambahan 7,89 poin atau 0,16% menjadi 4.858,07.

Rabu (6/4), HSG melaju di zona hijau pada awal perdagangan. Mengacu data RTI, indeks naik 0,26% atau 12.79 poin ke level 4.870,89 pukul 09.25 WIB. Perdagangan pagi ini melibatkan 834 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 704,26 miliar.

Sesi I, IHSG bertahan di zona hijau pada sesi pertama perdagangan. Mengacu data RTI, indeks berakhir naik 0,35% atau 17,16 poin ke level 4.875,24 pukul 12.00 WIB. Perdagangan rehat pertama ini melibatkan 2,89 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,07 triliun.

Sesi II, HSG masih bertahan di zona hijau hingga akhir sesi. Berdasarkan data RTI, pada pukul 16.00 WIB, IHSG ditutup dengan kenaikan 0,21% menjadi 4.868,23. Volume transaksi perdagangan sore ini melibatkan 5,439 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 4,249 triliun.

Kamis (7/4), IHSG dibuka di zona positif. Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.09 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,62% menjadi 4.898,165.  Volume transaksi pagi ini melibatkan 657,570 juta saham dengan nilai transaksi Rp 452,936 miliar.

Sesi I, IHSG ditutup di level 4.882,61 di akhir sesi. Dengan demikian, indeks naik 0,3% dibandingkan dengan level penutupan kemarin. Volume transaksi siang ini melibatkan 3,488 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,827 triliun.

Sesi II, IHSG berubah arah di sesi akhir perdagangan. Sempat melaju di zona hijau perdagangan pagi, akhirnya indeks ditutup turun tipis 0,02% atau 0,94 poin ke level 4.867,285 pukul 16.14 WIB. Perdagangan hari ini melibatkan 6,25 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,809 triliun.

Jumat (8/4), IHSG dibuka di zona negatif. Mengutip data RTI, pada pukul 09.48 WIB, indeks mencatatkan penurunan 0,19% ke level 4.856,68. Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 1,633 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 1,571 triliun.

Sesi I, IHSG pada akhir sesi masih tak berdaya. Data RTI menunjukkan, pada pukul 11.30 WIB, indeks mencatatkan penurunan 0,74%. Dengan demikian, posisi terakhir indeks saat ini adalah 4.831,31. Volume transaksi siang ini melibatkan 2,882 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,950 triliun.

Sesi II, IHSG tertekan dipicu pelemahan bursa regional di tengah isu kekhawatiran perlambatan ekonomi global. Data RTI menunjukkan, indeks berakhir terkoreksi 0,42% atau 20,58 poin ke level 4.846,70 pukul 16.00 WIB. Perdagangan akhir pekan ini melibatkan 5,01 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,55 triliun.


Rupiah
Pelemahan rupiah pekan ini banyak dipengaruhi oleh Federal Open Market Committee (FOMC). Rencana rapat FOMC telah member sentimen positif terhadap dollar sehinga mampu menekan rupiah sejak Selasa.  Namun, pada Kamis, si rupiah sudah memperlihatkan ototnya karena  hasil FOMC minutes sejalan dengan pernyataan dovish Yellen. Selain itu, harga minyak yang mulai stabil dan penguatan mata uang di emerging market juga mempengaruhi rupiah.

Berikut pergerakan rpiah selama sepeken:

Senin (4/4), menjelang siang posisi rupiah hanya menguat tipis dari level penutupan akhir pekan lalu. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 10.45 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot berada di level Rp 13.162 per dollar AS. Berdasarkan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) rupiah menguat 0,4% dari Rp 13.200 pada akhir pekan lalu menjadi Rp 13.145.

• Menurut Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk, penguatan rupiah terpengaruh oleh sentimen positif dari data inflasi dalam negeri bulan Maret 2016 yang berada di level 0,19%. "Inflasi lebih rendah dari ekspektasi sehingga cukup positif untuk rupiah," paparnya.

Sore hari rupiah berubah arah. Di pasar spot, pukul 15.59 WIB, rupiah berakhir ke Rp 13.190 per dollar AS atau melemah 0,17% dari sebelumnya Rp 13.167 per dollar AS.

• Menurut Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta, sebenarnya rupiah masih diselimuti sentimen positif dari sisi domestik. Hanya, dari sisi eksternal rupiah tertekan oleh harga minyak yang kembali meluncur dalam kurun waktu lima hari terakhir.

Selasa (5/4),  posisi rupiah di pasar spot melemah pada transaksi perdagangan pagi. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 10.52 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,15% menjadi 13.210 per dollar AS.

•  Pelemahan rupiah ini, menurut Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk, karena mata uang Negeri Paman Sam tengah menguat. Namun penguatan dollar AS tak akan bertahan lama karena belum ada sinyal kenaikan suku bunga The Fed di bulan ini.

Pada sore hari, di pasar spot nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah 0,24% ke level Rp 13.222 per dollar AS dibanding sehari sebelumnya. Adapun di kurs tengah Bank Indonesia rupiah tergerus 0,54% ke level Rp 13.217 per dollar AS.

• Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, Vidi Yuliansyah mengatakan, rupiah tertekan oleh dollar AS yang sedikit menguat menjelang antisipasi rilis catatan rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis dini hari.

Rabu (6/4), di pasar spot  rupiah menguat tipis di hadapan dollar AS ke level Rp 13.216 per dollar AS atau 0,05% dari sebelumya. Sementara itu, di kurs JISDOR rupiah justru melemah ke Rp 13.223 per dollar AS atau 0,05% dari sebelumnya Rp 13.217 per dollar AS.

• "Pasar masih mengantisipasi sinyal kenaikan suku bunga The Fed dalam waktu dekat," kata Research and Analyst Monex Investindo Futures, Vidi Yuliansyah.

Sore hari, di pasar spot, nilai tukar rupiah tergelincir 0,12% ke level Rp 13.238 per dollar AS dibandingkan dengan  sehari sebelumnya. Ini sejalan dengan pergerakan rupiah di kurs tengah Bank Indonesia yang melemah tipis 0,05% di level Rp 13.223 per dollar AS.

• Josua Pardede, Ekonom Bank Permata, menuturkan dukungan dari data PMI non manufaktur AS yang positif cukup menangkat nilai tukar dollar AS.  Namun, penguatan dollar AS tidak signifikan, hanya terbatas. Karena sebenarnya indikator ekonomi AS juga variatif,” kata Josua. Hanya saja kini pasar menanti bagaimana hasil rilis FOMC minutes. Menanti lebih lanjut apakah laporan tersebut sejalan dengan pernyataan dovish Janet Yellen, Gubernur The Fed bulan lalu.

Kamis (7/4) berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 10.47 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 0,3% menjadi 13.195 per dollar AS. Penguatan juga terlihat pada nilai tukar rupiah berdasarkan kurs referensi JISDOR. Pagi ini, kurs JISDOR rupiah menguat 0,2% menjadi 13.197 dari sebelumnya 13.223.

• Ekonom Bank Permata Josua Pardede menuturkan, rupiah menguat karena  hasil FOMC minutes sejalan dengan pernyataan dovish Yellen.

Penutupan, nilai tukar rupiah menguat 0,57% ke level Rp 13.163 per dollar AS dibandingkan dengan  sehari sebelumnya. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan bahwa rupiah menguat 0,19% ke level Rp 13.197.

• David Sumual, Ekonom PT Bank Central Asia Tbk, menuturkan,  "Penguatan rupiah didorong oleh kondisi eksternal di mana harga minyak cenderung stabil dan sinyal rilis hasil rapat The Fed yang masih akomodatif,"

Jumat (8/4), otot rupiah melanjutkan penguatan terhadap dollar Amerika Serikat (AS) di akhir pekan. Di pasar spot, pukul 15.59 WIB rupiah ke level Rp 13.144 per dollar AS atau menguat 0,14 % dari sebelumnya  yang Rp 13.163 per dollar AS. Kurs JISDOR rupiah menguat ke Rp 13.169 per dollar AS atau menguat 0,21 % dari sebelumnya yang Rp 13.197 per dollar AS.

• Penguatan rupiah ini sejalan laju mata uang di emerging market. Tengok saja, indeks MSCI Emerging Markets Currency naik 0,1 % akhir pekan ini, tetapi turun 0,6% selama sepekan ini.

Emas
Selama sepekan emas Antam naik sebesar Rp 7.000. Kenaikan terbesar terjadi pada hari Rabu sebesar Rp 7.000. Namun, jika melihat pergerakan harga emas Antam pekan ii sejatinya mengalami penurunan sejak Senin hingga Jumat. Kenaikan harga hanya terjadi  pada Rabu dan Jumat. Berikut pergerakan emas Antam selama sepekan:

Senin (4/4), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 562.000. Angka ini turun Rp 2.000 dari posisi harga Jumat (1/4).

Selasa (5/4), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 559.000. Angka ini turun Rp 3.000 dari posisi harga Senin (3/4).

Rabu (6/4), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 566.000. Angka ini naik Rp 7.000 dari posisi harga Selasa (5/4).

Kamis (7/4), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 564.000. Angka ini turun Rp 2.000 dari posisi harga Rabu (6/4).

Jumat (8/4), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 569.000. Angka ini naik Rp 5.000 dari posisi harga Kamis (7/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×