kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Sepekan, Harga DSSA Naik 192%


Rabu, 16 Desember 2009 / 10:13 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Test Test

JAKARTA. Seakan tak mengenal lelah, harga saham PT Dian Swastatika Tbk (DSSA) terus meroket setiap hari.

Ketika menggelar penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO), saham berkode DSSA ini hanya dibanderol Rp 1.500 per saham. Nah, di hari perdananya, yaitu 8 Desember lalu, harganya langsung melejit 50% menjadi Rp 2.250. Sepekan berselang, harga saham DSSA terus melesat hingga batas maksimal.

Alhasil, tiap hari, saham ini terkena auto rejection. Kemarin (15/12), saham DSSA bertengger di Rp 4.375 per saham, atau telah naik 191,6% sejak IPO.

Sekretaris Perusahaan Dian Swastatika Heri Santoso Liem menyatakan, lonjakan tersebut sepenuhnya terjadi karena mekanisme pasar. Dia menegaskan, penguatan itu bukan karena campur tangan DSSA. "Itu urusan penjamin emisi (underwriter)," imbuhnya.

Jika melihat data kemarin, transaksi saham DSSA terbesar dilakukan oleh Sinar Mas Sekuritas sebagai penjamin emisi, dengan nilai Rp 3,3 miliar. Sekadar mengingatkan, selain sebagai underwriter, Sinar Mas telah menjadi perusahaan afiliasi Dian Swastatika sejak IPO.

Kepala Riset Recapital Sekuritas Poltak Hotradero menduga, lonjakan harga saham DSSA disebabkan oleh aksi spekulasi. Sebab, berdasarkan harga IPO, saham DSSA hanya memiliki dua kali nilai buku atau Price to Book Value (PBV).

Menurut dia, ada dua alasan mengapa sebuah perusahaan mengobral saham dengan harga murah. Pertama, fundamental perusahaan yang kurang baik. Kedua, untuk menggoreng di pasar sekunder. "Prinsipnya, pump and dump," kata Poltak. Dia melihat, DSSA masuk dalam kategori kedua. "Secara fundamental, kinerja DSSA cukup baik," katanya.

Kepala Riset Financorpindo Nusa Edwin Sebayang menilai, wajar saja jika harga saham DSSA terus melonjak. "Istilahnya, barang bagus, harganya murah. Tapi stoknya sedikit," kata Edwin. Maklum, DSSA hanya melepas 12,98% sahamnya pada hajatan IPO.

Edwin meramal, DSSA bisa mencatatkan laba bersih US$ 31,57 juta hingga akhir 2009, atau naik 8,8% ketimbang 2008. Dengan PBV dua kali, dia menilai, harga wajar DSSA Rp 5.000-7.500 per saham. "Jadi wajar jika harganya naik terus," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×