Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
TOKYO. Mengekor bursa global, pasar saham Asia pun rontok dalam sepekan ini. Indeks bursa regional mencatatkan koreksi mingguan terburuk dalam hampir delapan bulan.
Pasar Asia loyo, karena isu krisis utang Eropa bakal kian memburuk. Belum lagi, data ekonomi AS yang meleset dari perkiraan, dan penurunan harga rumah dan investasi di Cina.
Loyonya pasar regional, terlihat dari MSCI Asia Pacific Japan Index yang terpapas sebesar 5,1% ke posisi 112,58 pada pekan ini. Ini koreksi mingguan terbesar sejak pekan yang berakhir 23 September. Tak heran, koreksi dalam sepekan ini telah menghapus penguatan yang sebelumnya sempat terjadi di tahun ini.
Beberapa bursa utama Asia pun terjungkal. Pekan ini, indeks Hang Seng terjungkal hingga 5,1%. Sementara itu, indeks Shanghai melorot 2,1%, setelah harga rumah di China turun pada April lalu.
Kemudian, indeks Nikkei 225 tumbang 3,8%, dan indeks Topix rontok 4,3%. Lalu, indeks Australia S&P/ASX 200 merosot 5,6%, dan indeks Korea Selatan, Kospi tumbang 7% dalam sepekan ini.
Masaru Hamasaki, Kepala strategi di Toyota Asset Management Co. menilai, sentimen investor saat ini sangat buruk. "Kami tidak tahu apa yang akan terjadi dengan Yunani. Dan ketika sesuatu terjadi, kita tidak tahu seperti apa dampaknya. Dalam keadaan panik, orang-orang bisa keluar dari pasar, melarikan diri dari risiko," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News