kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sepanjang Tahun Lalu, Volume Penjualan Semen Solusi Bangun (SMCB) Naik 12,4%


Minggu, 27 Februari 2022 / 19:21 WIB
Sepanjang Tahun Lalu, Volume Penjualan Semen Solusi Bangun (SMCB) Naik 12,4%
ILUSTRASI. Pabrik Semen PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB), dahulu bernama semen cibinong lalu semen holcim.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) berhasil mencetak kinerja apik sepanjang 2021. Anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) ini mencatatkan total volume penjualan semen dan terak sebesar 13,4 juta ton atau naik sebesar 12,4% jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Membaiknya volume penjualan juga dialami bisnis beton jadi sebesar 25,4% menjadi 1,1 juta meter kubik, dan penjualan agregat naik sebesar 48,7% menjadi 913 ribu ton.

Meningkatnya penjualan semen SMCB seiring dengan konsumsi semen domestik mengalami kenaikan sebesar 4,3% menjadi 65,2 juta ton. Pada tahun 2020, konsumsi semen berada di angka 62,5 juta ton. Pasar ekspor naik 23,2% menjadi 11,4 juta ton dibandingkan tahun 2020 yang hanya 9,3 juta ton.

Selain kondisi pasar yang kelebihan pasokan atau overcapacity dan pandemi yang masih berlanjut, industri semen juga mengalami tantangan kenaikan harga batubara di tahun 2021 akibat krisis energi global. Kenaikan harga ini berdampak pada biaya energi yang berkontribusi sekitar 30% pada biaya produksi.

Baca Juga: Kenaikan Tarif Logistik Sedikit Berdampak kepada Wintermar Offshore (WINS)

Namun, Pandemi dan krisis energi merupakan sinyal kuat urgensi atas kebutuhan solusi-solusi berkelanjutan.  Karena itu, produsen semen merek Dynamix ini akan fokus pada inisiatif-inisiatif berorientasi pembangunan berkelanjutan yang menjadi daya saing.

“Mulai dari aplikasi digitalisasi untuk operasional yang efisien, pemanfaatan bahan baku dan bahan bakar alternatif untuk meningkatkan efisiensi penggunaan batubara dan menurunkan emisi karbon, hingga penciptaan solusi-solusi konstruksi berkelanjutan sesuai kebutuhan pembangunan saat ini dan masa depan”, ujar Direktur Utama SMCB Lilik Unggul Raharjo dalam keterangan resminya, Rabu (23/2).

SMCB berhasil mencetak kinerja apik sepanjang tahun 2021. Mengutip laporan keuangan yang diterbitkan di laman Bursa Efek Indonesia, Rabu (23/2), SMCB membukukan laba bersih Rp 720,93 miliar sepanjang 2021.

Realisasi ini naik 10,74% dari raihan laba tahun 2020 sebesar Rp 650,98 miliar. Dus, Laba per saham SMCB naik menjadi Rp 88 dari sebelumnya Rp 85.

Naiknya laba bersih SMCB bersamaan dengan naiknya pendapatan. SMCB mengantongi pendapatan Rp 11,21 triliun, naik 11% dari pendapatan di tahun sebelumnya yakni senilai Rp 10,10 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×