Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga emas berakhir menurun pada transaksi kemarin (10/10). Namun, harga si kuning masih berada di atas level support US$ 1.220.
Data Reuters menunjukkan, harga emas di pasar spot berakhir dengan penurunan 0,2% menjadi US$ 1.220 per troy ounce. Sedangkan harga kontrak emas untuk pengantaran Desember turun US$ 3,60 menjadi US$ 1.221,70 per troy ounce. Jika dikalkulasikan, sepanjang pekan ini, harga emas mencatatkan kenaikan sebesar 2,4%.
Harga emas masih berada di atas level support US$ 1.220 seiring adanya prospek perlambatan ekonomi global yang dapat menahan suku bunga acuan agar tetap rendah.
"Kami sebelumnya melihat adanya kenaikan yang signifikan dari level rendah harga emas. Namun, sekali lagi, momentum itu hilang," jelas Sharps Pixley CEO Ross Norman.
Dia memprediksi, harga emas yang saat ini berada di kisaran US$ 1.183-IS$ 1.240 masihh akan bergerak sideways. "Pergerakan emas tergantung dengan dollar AS apakah menguat atau melemah. Namun, saat ini, kami tidak melihat emas mampu melewati resisten US$ 1.240," paparnya.
Sekadar tambahan informasi, harga emas sempat menyentuh level terendahnya dalam 15 bulan terakhir di level US$ 1.183,46 per troy ounce. Pemicunya adalah data tenaga kerja AS yang positif sehingga mendorong spekulasi kenaikan suku bunga AS lebih cepat dari prediksi semula.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News