kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Sepanjang 2014, dana asing di SUN tumbuh 42,4% ​


Senin, 05 Januari 2015 / 19:15 WIB
Sepanjang 2014, dana asing di SUN tumbuh 42,4% ​
ILUSTRASI. Gelontorkan Investasi US$ 300 Juta, Roatex Berharap Bisa Segera Terapkan Sistem MLFF pada Tahun Ini


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Jumlah dana asing di pasar Surat Utang Negara (SUN) tumbuh signifkan. Mengutip data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU), sepanjang 2014 kemarin nominal dana asing di SUN tumbuh 42,4% menjadi Rp 461,35 triliun per 31 Desember 2014. Porsinya terhadap total nominal SUN yang dapat diperdagangkan juga naik dari 32,54% per akhir 2013, menjadi 38,13% pada akhir 2014.

Nominal SUN yang dapat diperdagangkan tahun 2014 ditutup di level Rp 1.209,96 triliun, naik 21,57% dibanding akhir tahun 2013.

Posisi dana asing baik nominal maupun porsi pada penutupan akhir tahun 2014 tersebut bukan merupakan yang tertinggi sepanjang tahun kemarin. DJPU mencatat, dana asing di SUN tertinggi sepanjang 2014 terjadi pada 1 Desember 2014 yang senilai Rp 482,2 triliun. Pada hari yang sama, dana asing juga mencetak rekor porsi tertinggi 2014 yang mencapai 39,5%.

Analis Millenium Danatama Indonesia, Desmon Silitonga mengatakan sepanjang 2014 posisi dana asing di SUN dipengaruhi oleh beberapa faktor semisal isu politik, penghentian stimulus Bank Sentral Amerika Serikat (tapering off The Fed) dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang terjadi pada akhir 2014.

“Pada 2015 ini, faktor yang mempengaruhi isu kenaikan suku bunga The Fed,” ujar Desmon. Menurutnya dengan realisasi kenaikan suku bunga tersebut, ada potensi Bank Indonesia ikut menaikkan suku bunganya sehingga meningkatkan tingkat yield SUN dan menekan harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×