kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.480   -25,75   -0,34%
  • KOMPAS100 1.154   -2,95   -0,26%
  • LQ45 913   0,81   0,09%
  • ISSI 227   -1,59   -0,70%
  • IDX30 471   1,26   0,27%
  • IDXHIDIV20 567   3,73   0,66%
  • IDX80 132   -0,15   -0,11%
  • IDXV30 139   -0,18   -0,13%
  • IDXQ30 157   0,79   0,50%

Sepak terjang emiten Grup Salim kian hangat, simak rekomendasi analis berikut


Jumat, 22 Maret 2019 / 20:04 WIB
Sepak terjang emiten Grup Salim kian hangat, simak rekomendasi analis berikut


Reporter: Yoliawan H | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepak terjang emiten yang terafiliasi dengan Grup Salim sudah menunjukkan hasil kinerja tahunan mereka untuk periode tahun 2018. Yang terbaru adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Dua perusahaan andalan Grup Salim ini kompak mencetak laba yang cukup baik.

Emiten lain yang masih tercatat dalam Grup Salim adalah PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia (LSIP) dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP).

Tercatat dua emiten andalan yakni INDF berhasil mencetak laba hingga Rp 4,17 triliun. Walaupun hanya tumbuh tipis 0,24%, ini merupakan perbaikan yang signifikan jika dibandingkan dengan kuartal III-2018 lalu yang labanya merosot 13,50%. Dengan kata lain INDF berhasil menekan beban usaha tinggi yang sebelumnya mendera.

Seakan tidak ingin kalah, ICBP mencetak pertumbuhan laba hingga 21% yoy menjadi Rp 4,58 triliun. ROTI di tahun 2018 ini mencatat pertumbuhan laba hingga 18,29% menjadi Rp 172,69 miliar. IMJS berakhir cerah setelah dalam lima tahun terakhir merugi akhirnya dapat mencetak laba Rp 108,3 miliar.

Kendati demikian, beberapa emiten tercatat tidak menorehkan hasil maksimal. IMAS mencatatkan penurunan laba yang cukup dalam. 

Tercatat laba bersih IMAS sebesar Rp 108,13 miliar, membaik dari sebelumnya rugi Rp 109,63 miliar.LSIP  labanya turun 54,81% menjadi Rp 311,36 miliar. SIMP justru harus merugi hingga Rp 77 miliar.

Melihat hasil ini, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Chris Apriliony mengatakan, jika melihat secara sektornya, INDF dan ICBP menjadi emiten grup salim yang paling menjanjikan, itu dikarenakan dari sisi bisnis, kedua emiten ini jadi emiten konsumer yang memiliki produk beragam dan dikonsumsi sangat luas bahkan hingga pasar luar negeri.

Terkait emiten sawit, di sepanjang tahun 2019 emiten sawit masih sering didera isu negatif terutama dari pelarangan produk sawit di Eropa, selain itu harga CPO yang bergejolak pun membuat emiten sawit grup salim yakni LSIP dan SIMP menjadi sulit berkembang.

“Di tahun politik ini, konsumer akan terdorong karena daya beli tinggi,” ujar Chris kepada Kontan.co.id, Jumat (22/3).

Chris merekomendasikan ICBP dan INDF dengan masing-masing target harga Rp 12.000 per saham dan Rp 10.000 per saham di tahun 2019.

Senada, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji menilai, konsumer menjadi salah satu sektor penopang kinerja ekonomi nasional. Di tahun politik sektor ini menjadi krusial karena periode inilah kinerja sektor konsumsi akan meningkat.

Untuk rekomendasi, Nafan masih merekomendasikan hold ICBP dan INDF dengan target harga terdekat Rp 10.650 dan Rp 7.225 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×