Reporter: Auriga Agustina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi jual melanda Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin, Kamis (4/10). Berdasarkan data RTI, IHSG ditutup dengan penurunan 1,89% ke level 5.756.
Analis Artha sekuritas Dennies Christoper mengatakan, melemahnya IHSG pada Kamis (4/10) didorong oleh pelemahan rupiah. Mengutip Bloomberg, kurs rupiah di pasar spot terkoreksi 0,69% ke level Rp 15.179 per dollar AS.
Dennies memprediksi IHSG pada Jumat (5/10) akan kembali melemah karena sentimen yang sama. "Selain itu investor juga menunggu rilis data cadangan devisa," ujarnya, Kamis (4/10).
Dennies memprediksi IHSG pada hari ini akan bergerak di level support 5.716-5.676 dan Resistance 5.821 - 5.886
Sementara Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji, menilai kembali melemahnya IHSG pada Kamis kemarin karena kebijakan The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuan pada Desember nanti. Menurutnya inflasi Amerika Serikat sedang mengut, hal ini pula yang mendorong The Fed terus berupaya menaikan suku bunga acuan hingga tahun depan.
Posisi dollar yang menguat dan rupiah yang kembali melemah juga membayangi pergerakkan IHSG. Faktor yang mempengaruhi pelemahan rupiah dari dalam negeri adalah karena keterkaitan impor terutama pada minyak.
Nafan mengatakan pemerintah harus maksimal dalam menerapkan kebijakan B120, agar impor dan defisit transaksi berjalan dapat kembali pulih dan tentunya akan memberikan dampak positif pada pergerakan pasar ke depannya.
Lantaran kondisi makro dalam negeri cukup baik, Nafan memperkirakan dalam jangka panjang IHSG bisa kembali menguat ke level 6.675. Apalagi jika pemerintah bisa mengimbangi pertumbuhan ekonomi, menjaga makro ekonomi domestik dan demokrasi akbar tahun depan berlangsung kondusif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News