kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Sentimen yang sama akan menggerus kinerja IHSG pada Jumat (5/10)


Jumat, 05 Oktober 2018 / 05:28 WIB
Sentimen yang sama akan menggerus kinerja IHSG pada Jumat (5/10)
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Auriga Agustina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi jual melanda Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin, Kamis (4/10). Berdasarkan data RTI, IHSG ditutup dengan penurunan 1,89% ke level 5.756. 

Analis Artha sekuritas Dennies Christoper mengatakan, melemahnya IHSG pada Kamis (4/10) didorong oleh pelemahan rupiah. Mengutip Bloomberg, kurs rupiah di pasar spot terkoreksi 0,69% ke level Rp 15.179 per dollar AS.

Dennies memprediksi IHSG pada Jumat (5/10) akan kembali melemah karena sentimen yang sama. "Selain itu investor juga menunggu rilis data cadangan devisa," ujarnya, Kamis (4/10).

Dennies memprediksi IHSG pada hari ini akan bergerak di level support 5.716-5.676 dan Resistance 5.821 - 5.886

Sementara Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji, menilai kembali melemahnya IHSG pada Kamis kemarin karena kebijakan The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuan pada Desember nanti. Menurutnya inflasi Amerika Serikat sedang mengut, hal ini pula yang mendorong The Fed terus berupaya menaikan suku bunga acuan hingga tahun depan.

Posisi dollar yang menguat dan rupiah yang kembali melemah juga membayangi  pergerakkan IHSG. Faktor yang mempengaruhi pelemahan rupiah dari dalam negeri adalah karena keterkaitan impor terutama pada minyak.

Nafan mengatakan pemerintah harus maksimal dalam menerapkan kebijakan B120, agar impor dan defisit transaksi berjalan dapat kembali pulih dan tentunya akan memberikan dampak positif pada pergerakan pasar ke depannya.

Lantaran kondisi makro dalam negeri cukup baik, Nafan memperkirakan dalam jangka panjang IHSG bisa kembali menguat ke level 6.675. Apalagi jika pemerintah bisa mengimbangi pertumbuhan ekonomi, menjaga makro ekonomi domestik dan demokrasi akbar tahun depan berlangsung kondusif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×