kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Sentimen positif dari Amerika dan China


Jumat, 13 Mei 2016 / 08:33 WIB
Sentimen positif dari Amerika dan China


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Optimisme kenaikan permintaan logam Amerika Serikat (AS) dan China mengangkat harga aluminium. Mengutip Bloomberg Kamis (12/5), harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange naik 0,6% menjadi US$ 1.574 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya.

Sepekan terakhir, harga aluminium tergerus 2,1%. Data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan China mampu memberi optimisme pelaku pasar, terjadi kenaikan permintaan aluminium.

Dari AS, angka tenaga kerja Maret sebesar 5,76 juta, naik dibanding bulan sebelumnya 5,61 juta. Sementara inflasi China naik tiga bulan berturut-turut.

Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint Futures, mengatakan, data positif dari AS dan China menjadi sentimen yang menjaga tren kenaikan harga, setidaknya sampai akhir bulan ini.

Namun, ekspor aluminium China bulan April 2016 turun 7,8% dibanding periode sama tahun sebelumnya, menjadi 400.000 ton, ini memperlihatkan permintaan masih lemah.

Maka Andri melihat, harga aluminium rawan koreksi. Apalagi, pergerakan aluminium seringkali mengikuti harga minyak dunia dan dollar. "Bila harga minyak turun menekan harga aluminium," ujarnya.

Edward Meir, Konsultan Komoditas Senior di INTL FCStone Inc. bilang, China sebagai produsen yang memasok hampir setengah stok aluminium global seharusnya memangkas produksi lebih besar. "Hanya menangguhkan, tidak menutup pabrik," ujar Meir, mengutip Bloomberg.

Harga aluminium sempat menguat 20% tahun ini, tapi tenggelam setelah smelter yang tutup beroperasi lagi. Meir memproyeksikan, harga aluminium tahun ini di US$ 1.450-US$ 1.720 per metrik ton.

Secara teknikal Andri melihat, harga bergerak di bawah moving average (MA) 50, MA100, tapi di atas MA200. Indikator MACD di area positif. Lalu RSI di bawah level 50, demikian juga stochastic.

Jumat (13/5) Andri memperkirakan, harga aluminium melemah di US$ 1.540- US$ 1.580 dan US$ 1.510-US$ 1.600 per metrik ton sepekan ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×