kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentimen negatif menghantui tembaga


Jumat, 14 Oktober 2016 / 09:03 WIB
Sentimen negatif menghantui tembaga


Reporter: Petrus Sian Edvansa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga tembaga sempat tertekan akibat libur panjang golden week di China, yang membuat aktivitas industri di negara pengonsumsi tembaga terbesar itu tutup. Tapi pekan ini harga tembaga bisa menguat tipis.

Harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange kemarin (12/10) mencapai US$ 4.814 per metrik ton, naik tipis 0,04% dari hari sebelumnya. Selama sepekan terakhir, harga tembaga menguat 0,30%.

Tapi, analis menilai harga tembaga masih dalam tren melemah. Andri Hardianto, analis Asia Tradepoint Futures, mengatakan, sentimen dari China saat ini cenderung negatif bagi tembaga. Misal, surplus neraca perdagangan China di September cuma 278,4 miliar yuan. Jumlah ini jauh di bawah konsensus analis, 365 miliar yuan.

Selain itu, impor tembaga China di September turun jadi 340.000 metrik ton. "Padahal, pada bulan sebelumnya China mengimpor 350.000 metrik ton tembaga," terang Andri.

Pengurangan impor tembaga terjadi karena pemerintah China yang mengurangi stimulus di bidang perumahan. Indeks dollar Amerika Serikat (AS) juga menguat pasca rilis notulensi rapat Federal Open Market Committee (FOMC) kemarin.

Maklum, notulensi menunjukkan sebagian petinggi The Fed menginginkan suku bunga naik. Dus, semakin banyak orang percaya, kenaikan suku bunga acuan The Fed akan terjadi di Desember.

Apabila dollar AS menguat, harga tembaga yang diperdagangkan dalam USD bakal tertekan. Ke depan, pelaku pasar juga perlu mencermati data pertumbuhan industri, manufaktur dan perumahan China.

Data ekonomi yang bisa mempengaruhi dollar AS juga bisa mempengaruhi harga tembaga. Sentimen negatif juga datang pasca dicabutnya sanksi internasional terhadap Iran awal tahun ini. Sektor industri dan pertambangan Iran kini bergeliat.

Akibatnya, produksi tembaga Iran diprediksi melonjak 13% per tahun hingga 2020, jauh di bawah pertumbuhan lima tahun ke belakang yang hanya 2,1% per tahun.

Secara teknikal, moving average (MA) 50, MA 100, dan MA 20 harga tembaga menunjukkan posisi sell. Sedangkan RSI sudah berada di area 24,7 dan oversold. Stochastic terlihat di angka 23. Sementara MACD di level negatif 12.

Hari ini (14/10), Andri memprediksi harga tembaga masih akan tertekan dan bergerak di kisaran US$ 4.750–US$ 4.820 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×