Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Pergerakan euro melemah ke posisi terendah dalam enam pekan terakhir versus dollar AS. Pada pukul 17.00 waktu New York, mata uang 17 negara tersebut keok 1,2% menjadi US$ 1,3342. Sebelumnya, euro bahkan bertengger di posisi US$ 1,332o, posisi terlemah sejak 6 Oktober lalu.
Posisi euro juga melemah terhadap mata uang yen menjadi 103,15 yen. Sedangkan dollar menguat 0,4% menjadi 77,31 yen.
Pelemahan euro terjadi setelah Jerman gagal mendapatkan penawaran dari 35% obligasi berjangkawaktu 10 tahun pada lelang kemarin. Tingginya beban pinjaman di Eropa serta pelemahan euro membuat investor menjauhi benua biru.
Total penawaran lelang obligasi yang jatuh tempo Januari 2022 mencapai 3889 miliar euro. Angka tersebut jauh dari target penjualan yang ditetapkan pemerintah Jerman senilai 6 miliar euro.
"Saat ini, dollar AS menjadi incaran investor karena tergolong safe haven. Euro masih akan terus tertekan, karena reli yang terjadi pada euro akan disertai dengan penjualan lainnya," papar David Mann, regional head of research Americas Standard Chartered.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News