kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,10   3,77   0.42%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentimen eksternal picu rupiah perkasa pekan ini


Jumat, 13 September 2019 / 17:55 WIB
Sentimen eksternal picu rupiah perkasa pekan ini


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama sepekan, kurs rupiah kembali perkasa terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Banyaknya sentimen positif dari eksternal memicu penguatan yang terjadi pada mata uang garuda. 

Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah pada akhir pekan ini ditutup di level Rp 13.967 per dolar AS, menguat 0,19% dibanding sehari sebelumnya. Selama sepekan, rupiah menguat  0,95%. 

Sementara di kurs tengah Bank Indonesia rupiah terhadap dolar AS menguat 0,72% dibanding sehari sebelumnya. Selama sepekan, rupiah menguat 1,34% ke level Rp 13.950 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Faisyal mengatakan, sentimen global mendominasi penguatan rupiah selama sepekan. Ia bilang sentimen utamanya datang dari situasi perang dagang antara AS dan China. 

Saat ini kedua negara tersebut sedang memberikan kelonggaran mengenai kebijakan tarif impor sehingga menyebabkan situasi perang dagang melunak. 

“Data dari domestik sedikit, sehingga sentimen utamanya datang dari global terutama situasi perang dagang,” ujar Faisyal.

Baca Juga: Rupiah ditutup menguat 0,19% ke level Rp 13.967 per dolar AS

Selain itu, Faisyal juga menyebutkan penguatan rupiah pada pekan ini mendapat pengaruh dari kebijakan moneter bank sentral Eropa. Bank sentral Eropa pada tengah pekan lalu memberikan kelonggaran moneter sehingga memberi sentimen positif bagi pergerakan mata uang garuda. 

Ia juga bilang ada pengaruh dari harga minyak mentah yang terkoreksi sehingga rupiah ikut bangkit. “Investor kembali ke aset-aset berisiko seperti rupiah,” ujar Faisyal

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri sependapat bahwa sentimen utama rupiah pada pekan ini dikarenakan perang dagang AS dan China yang melunak. Pernyataan presiden AS Donald Trump yang menunda kebijakan tarif impornya terhadap China memberikan optimisme bagi pelaku pasar. 

Ia bilang hal ini menyebabkan penguatan tidak hanya terjadi pada mata uang rupiah melainkan pada mata uang asia lainnya. 

“Membuka keyakinan bagi investor kemungkinan adanya negosiasi lanjutan sehingga investor kembali ke aset yang berikan return terbaik,” ujar Reny.

Berbeda dengan pekan ini, Reny dan Faisyal sepakat pekan depan banyak data rilis yang banyak mempengaruhi pergerakan rupiah. Faisyal bilang beberapa bank sentral akan mengeluarkan kebijakan moneter. 

Baca Juga: Rupiah hari ini menguat 0,34% di level Rp 13.946 per dolar AS

Sedangkan Reny juga menambahkan adanya data rilis mengenai neraca perdagangan Indonesia pada bulan Agustus yang diekspektasikan surplus.

Dengan berbagai data yang akan rilis pekan depan, Reny dan Faisyal memperkirakan rupiah akan melanjutkan penguatan pada pekan depan. 

Faisyal memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.880 - Rp 14.150 per dolar AS. Reny juga bilang rupiah akan menguat di kisaran Rp 13.850 - Rp 14.080 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×