Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen eksternal dari Amerika Serikat (AS) dan China masih akan melemahkan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Namun, menigkatnya penanaman modal asing di Indonesia diproyeksikan bisa menjaga rupiah tidak anjlok dalam.
Mengutip Bloomberg, Rabu (27/4), rupiah melemah 0,02% ke Rp 14.413 per dollar AS. Kompak, kurs JISDOR Bank Indonesia juga melemah 0,04% ke Rp 14.418 per dollar AS.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal memproyeksikan rupiah masih akan melemah karena sentimen yang masih sama. Pertama, ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed di awal Mei. Kedua, kekhawatiran penurunan ekonomi global akibat pengetatan di China semakin meluas. Ketiga, Rusia balas dendam menghentikan ekspor gas ke Polandia dan Bulgaria.
Baca Juga: Loyo, Rupiah Jisdor Melemah Tipis ke Rp 14.418 Per Dolar AS Pada Rabu (27/4)
Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga mengatakan akibat aksi balasan Rusia ke kawasan Eropa, euro jadi melemah terhadap dollar AS. Sebaliknya dollar AS jadi semakin perkasa dan dampaknya rupiah melemah.
Di tengah sentimen negatif tersebut, Faisyal memproyeksikan rupiah akan melemah tetapi terbatas. Ketahanan rupiah masih ada karena didukung data penanaman modal atawa foreign direct investment yang rilis hari ini untuk periode kuartal I-2022 naik 31,8% secara tahunan.
Faisyal memproyeksikan rupiah bergerak di rentang Rp 14.370 per dollar AS-Rp 14.465 per dollar pada perdagangan Kamis (28/4). Sementara, Josua memproyeksikan ruang penguatan bagi rupiah di perdagangan besok masih terbatas. Josua memproyeksikan rentang rupiah besok di Rp 14.375 per dollar AS-Rp 14.450 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News