Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di zona hijau menyusul sentimen positif dari dalam negeri. Mengacu data RTI, sesi I perdagangan indeks berakhir naik 0,29% atau 15,255 poin ke level 5.282,193.
Volume perdagangan mencapai 7,59 miliar lots saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,97 triliun. Ada 175 saham bergerak naik, 96 saham bergerak turun, dan 111 saham stagnan.
Delapan dari 10 indeks sektoral menopang penguatan IHSG. Sektor agrikultur memimpin penguatan 1,84%. Sementara, sektor yang memerah yakni perdagangan turun 0,09% dan barang konsumsi turun 0,07%.
Aksi beli asing turut mendukung penguatan indeks. Di pasar reguler, net buy asing Rp 33,383 miliar dan Rp 46,010 miliar keseluruhan perdagangan.
Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik 3,56% ke Rp 1.745, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 2,35% ke Rp 1.740, dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) naik 2,16% ke Rp 378.
Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Hanson International Tbk (MYRX) turun 3,03% ke Rp 160, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 1,68% ke Rp 14.675, dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun 0,85% ke Rp 585.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan bahwa nilai tukar rupiah yang terapresiasi terhadap dollar AS serta proyeksi Bank Dunia terhadap ekonomi Indonesia pada tahun 2017 sebesar 5,3% menjadi salah stau faktor yang menopang IHSG.
"Sentimen itu diharapkan menjaga laju IHSG di tengah antisipasi investor terhadap kebijakan pemerintahan baru Amerika Serikat," kata Reza dikutip dari Antara.
Di sisi lain, lanjut dia, sentimen mengenai peringkat Indonesia yang naik oleh JP Morgan menjadi netral diharapkan juga mampu menahan sentimen negatif dari ketidakpastian global.
Di tengah ketidakpastian global itu, ia mengatakan bahwa penguatan IHSG relatif masih terbatas investor diharapkan tetap waspada dan cermat dalam mencari peluang tepat untuk melakukan akumulasi saham-saham di dalam negeri.
Sementara itu, Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere menambahkan, sentimen berkenaan pelantikan Donald Trump menjadi Presiden AS dapat menjadi kendala bagi pergerakan indeks bursa global termasuk juga bagi pergerakan IHSG.
"IHSG masih dapat bergerak bervariasi dan memiliki peluang terjadi pelemahan yang terbatas," kata Nico Omer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News