CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Senin, rupiah berpotensi menguat


Minggu, 02 Agustus 2015 / 12:40 WIB
Senin, rupiah berpotensi menguat


Reporter: Dwi Nicken Tari | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Rupiah berpotensi rebound pada Senin (3/8) karena akan ada rilis data mengenai data inflasi yang diprediksi menurun. Jika tidak sesuai ekspektasi, analis menduga rupiah masih akan melanjutkan pelemahannya.

Di pasar spot, Jumat (31/7) posisi rupiah terhadap USD turun 0,60% ke Rp13.539 dibandingkan hari sebelumnya. Begitu pula di kurs tengah Bank Indonesia, nilai rupiah di depan USD Jumat (31/7) melemah 0,09% ke level Rp13.481.

David Sumual, Ekonom BCA menyebut mata uang negara emerging market memang melemah semua karena prospek kenaikan suku bunga Federal Reserve (the Fed). Pasar semakin optimis dengan kenaikan suku bunga itu lantaran pertumbuhan perekonomian dalam perdagangan di emerging market dan membaiknya data-data ekonomi Amerika Serikat (AS).

“Data ekonomi AS yang dirilis pada Kamis (30/7), meski tidak sesuai ekspektasi tetapi lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya semakin meyakinkan investor untuk kenaikan suku bunga pada September,” ujar David.

Analis PT Monex Investindo Futures Agus Chandra juga bilang pelemahan rupiah lebih disebabkan faktor eksternal, yaitu ketidakpastian kenaikan suku bunga The Fed.

“Dollar AS menguat sangat kuat secara luas karena The Fed masih memproyeksikan kenaikan suku bunga. Bahkan nanti jika jadi dinaikkan, rupiah berpeluang mencapai Rp14.000,” kata Agus.

Sementara dari dalam negeri, David menjelaskan adanya kinerja emiten yang memburuk di semester satu dan hampir di semua sektor dan inflasi yang relatif tinggi semakin menekan nilai tukar rupiah. “Untuk ke depannya nasib rupiah tergantung rilis data ekonomi AS. Tapi, ketidakpastian kenaikan suku bunga itu memang sangat melemahnya mata uang di emerging market termasuk Indonesia,” jelas David.

David menduga Senin (3/8), rupiah bisa menguat terbatas, karena sudah melemah cukup dalam. Agus menambahkan, rupiah bisa menguat jika rilis data inflasi Indonesia pada Senin (3/8) sesuai dengan prediksi yang menurun ke 7,09% dibanding periode sebelumnya di 7,26%.

David menduga Senin (3/8), rupiah akan bergulir di kisaran Rp13.450 – Rp13.520. Sementara Agus menduga rupiah akan berada di kisaran di atas RP13.400.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×