Reporter: Danielisa Putriadita, Olfi Fitri Hasanah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kinerja seluruh jenis reksadana sepanjang semester I-2017 tergolong ciamik. Reksadana saham masih menawarkan imbal hasil paling tinggi.
Tengok saja data Infovesta Utama. Di enam bulan pertama 2017, rata-rata return reksadana saham, sebagaimana tercermin dari kenaikan Infovesta Equity Fund Index, mencapai 5,85%. Sementara Infovesta Fixed Income Fund Index atau indeks reksadana pendapatan tetap naik 5,69%.
Walau paling mumpuni, kinerja rata-rata reksadana saham masih di bawah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Di paruh pertama tahun ini, IHSG naik 10,06%.
Keperkasaan reksadana saham diprediksi terus bertahan hingga akhir tahun. Menurut Managing Director, Head Sales & Marketing Henan Putihrai Asset Management Markam Halim, kinerja positif reksadana saham ditopang oleh tren penguatan yang terjadi pada IHSG. Apalagi, pasar saham dalam negeri sedang jadi incaran investor asing, menyusul diberikannya peringkat investment grade oleh Standard & Poor's (S&P) pada Mei lalu.
Research & Investment Infovesta Utama Wawan Hendrayana menambakan, kinerja positif reksadana saham pada semester I-2017 ditopang oleh sektor komoditas, disusul sektor perbankan, infrastruktur dan industri dasar. Nah, di paruh kedua tahun ini, sektor perbankan diperkirakan masih menjadi penyokong utama performa cemerlang reksadana saham.
Sementara, kinerja reksadana pendapatan tetap, yang sempat lebih tinggi dari reksadana saham, tidak akan terlalu istimewa. Pasalnya, saat ini suku bunga sudah ada di level terendah dan sudah tak ada sentimen yang dapat mengerek suku bunga acuan.
Pelaksana tugas CEO Sucor Asset Management Jemmy Wawointana menambahkan, jika investor ingin mengejar imbal hasil maksimal, bisa mengandalkan reksadana saham. Ia menghitung, reksadana saham bisa membukukan return mencapai 10% hingga akhir tahun. Sementara return reksadana pendapatan tetap ada di kisaran 7%-10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News