Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan bisnis, PT Bukit Asam Tbk merambah ke bisnis pembangkit tenaga listrik. Emiten berkode saham PTBA ini saat ini sudah memulai konstruksi untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Banko Tengah Sumsel 8 di Muara Enim, Sumatra Selatan.
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arviyan Arifin mengatakan proyek ini sudah financial close sehingga sekarang sudah dalam proses konstruksi. “Saat ini sedang berjalan pembangunan fisik dan mulai mengerjakan fabrikasinya,” katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (7/9).
Arviyan menargetkan PLTU dengan kapasitas 2x620 megawatt (MW) ini rampung pada awal 2022. Masa konstruksi memakan waktu 42 bulan untuk unit 1 dan 45 bulan untuk unit 2. Ia tak mengungkapkan berapa dana investasi yang sudah terserap untuk proyek ini, yang pasti total nilai investasi yang dianggarkan untuk pembangunan proyek PLTU ini sebesar US$ 1,68 miliar. Tujuan proyek PLTU ini tak lain untuk mendukung program pemerintah dalam pembangunan PLTU 35.000 MW.
Arviyan juga menegaskan proyek PLTU Mulut Tambang Banko Tengah Sumsel 8 ini tak terkena penundaan meski pemerintah memutuskan untuk menunda sejumlah proyek listrik di tahun ini. “Mengenai penundaan proyek, kami tidak termasuk karena keputusan itu untuk yang belum financial close, proyek kami sudah financial close dan mungkin penundaan ini untuk yang bukan mulut tambang ya. Jadi kami tidak ada masalah. Kami tidak mengurangi devisa, malah membawa devisa karena loan dari luar,” ujarnya.
Asal tahu saja, dana sebesar US$ 1,68 miliar ini diperoleh dari ekuitas sebesar 25% dan utang 75%. Pada 23 Mei 2018 silam, PT Huadian Bukit Asam Power (PT HBAP) bersama China Export Import (CEXIM) Bank memberikan pinjaman sebesar 75% dari total biaya proyek ini atau senilai US$ 1,26 miliar.
Sebagai informasi, PLTU Mulut Tambang Banko Tengah Sumsel 8 di Muara Enim ini dibangun melalui PT HBAP sebagai independent power producer yang merupakan konsorsium PTBA dengan China Huadian Hongkong Company Ltd, yang mana kepemilikan Bukit Asam di perusahaan patungan tersebut sebesar 45% dan sisanya milik Huadian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News