kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Semester I, laba bersih LPKR Rp 546 miliar


Selasa, 01 Oktober 2013 / 06:02 WIB
Semester I, laba bersih LPKR Rp 546 miliar
ILUSTRASI. Instagram app is seen on a smartphone in this illustration taken, July 13, 2021. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih di semester I 2013. Pada paruh I 2013, LPKR mendulang kenaikan pendapatan 27% menjadi Rp 3,07 triliun dibanding periode sama tahun lalu.

Pendapatan itu mendorong laba bersih LPKR tumbuh 25% menjadi Rp 546 miliar. EBITDA LPKR juga naik 29% menjadi Rp 903 miliar. Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya mengatakan, pendapatan LPKR naik berkat kontribusi dari proyek residensial dan urban development yang naik 17% menjadi Rp 1,32 triliun.

Adapun, pendapatan divisi komersial yang terdiri dari mal dan hotel, hanya tumbuh 9% menjadi Rp 267 miliar. Sementara, pendapatan unit usaha aset manajemen tumbuh 27% menjadi Rp 279 miliar. Ini dari naiknya fee karena peningkatan assets under management (AUM) dari dua REIT milik LPKR.

Divisi usaha healthcare LPKR yang dijalankan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) juga tumbuh. Pendapatan divisi ini naik 48% menjadi Rp 1,2 triliun. Bisnis rumahsakit membuat total pendapatan berkelanjutan (recurring income) LPKR naik 37% menjadi Rp 1,75 triliun serta memberikan kontribusi 57% dari total pendapatan LPKR di medio tahun 2013 ini.

Meski meningkat, Thendra Chrisnanda, analis BNI Securities mengatakan, pendapatan semester I LPKR hanya memenuhi 42,36% dari target pendapatan tahun ini sebesar Rp 7,2 triliun. Sementara, berdasarkan target konsensus analis, pendapatan itu baru 38,9% dari target tahun ini. Tapi, kata dia , laba bersih LPKR sudah memenuhi 45,5% dari target laba tahun ini sebesar Rp 1,2 triliun.

Menurut Thendra, kinerja LPKR tersandera kenaikan BI rate dan pelemahan nilai tukar. LPKR termasuk emiten properti yang kinerjanya lebih lambat. Pasalnya, eksposur utang valas LPKR cukup besar. Selain itu, pertumbuhan proyek residensial dan urban development LPKR juga melambat.

Thendra yakin LPKR bisa menggenjot kinerjanya, karena ada tambahan mal baru. Selain itu, bisnis healthcare juga cukup ekspansif. Dia merekomendasikan buy saham LPKR dengan target harga Rp 1.420. Kemarin harga LPKR turun 2,68% menjadi Rp 1.090 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×