kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Semester I, Harga Nikel Masih Murah


Jumat, 20 Februari 2009 / 10:53 WIB
Semester I, Harga Nikel Masih Murah


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga nikel terus-menerus merosot. Rabu (18/2), harga nikel untuk pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) turun ke US$ 9.700 per ton. Padahal Jumat (13/2) pekan lalu, harga nikel US$ 10.325 per ton.

Jika membandingkan dengan harga nikel awal 2009 yang masih US$ 13.200 per ton, harga sekarang sudah turun 26,52%. "Selama resesi negara maju masih berlangsung, permintaan nikel tetap rendah dan jangan berharap harga nikel segera pulih," kata Vice President Research & Analysis Valbury Asia Future Nico Omer Jonckheere, kemarin (19/2).

Merosotnya permintaan ini membuat persediaan nikel di LME naik terus. Nico mencatat, tumpukan nikel sudah mencapai 89.328 ton.

Analis Komoditi Asia Kapitalindo Komoditi Berjangka Ibrahim berpendapat, penurunan harga nikel ini mengekor penurunan harga minyak. "Dengan isu krisis global ini, para pialang melakukan profit taking dulu, baru setelah itu mengambil posisi lagi," ucapnya. Nikel bisa naik lagi apabila produsen nikel menurunkan produksinya.

Sebenarnya, kata Nico, saat ini nikel berpeluang naik akibat persediaan baja anti karat atau stainless steel di pasar dunia menipis. Bahkan persediaan stainless steel adalah yang terendah selama 15 tahun terakhir. Mestinya, kondisi ini bisa menaikkan permintaan nikel.

Niko memperkirakan, harga nikel bergerak antara US$ 9.000 per ton hingga US$ 12.000 per ton sepanjang semester satu tahun ini. Jika ekonomi membaik semester dua, harga nikel bisa menjadi US$ 15.000 per ton pada akhir tahun ini.

Produsen nikel, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berniat memangkas produksi tahun ini menjadi 12.000 ton, dari 17.566 ton tahun lalu. PT International Nickel akan menurunkan produksi 2009 sebesar 20% dari tahun lalu. Tahun lalu, INCO menargetkan produksi 77.000. Jadi, tahun ini, kemungkinan INCO hanya memproduksi 61.600 ton.

Selain menurunkan produksi, ANTM juga menurunkan perkiraan harga jual rata-rata nikel tahun 2009. "Perkiraan Antam, harga nikel 2009 ini sekitar US$ 5,5 per pon," ujar Sekretaris Perusahaan ANTM Bimo Budi Satriyo.

Perkiraan harga ini turun 44,33% dari harga jual rata-rata nikel ANTM sepanjang 2008 lalu, yang seharga US$ 9,88 per pon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×