kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Semester I 2020, Elnusa (ELSA) serap belanja modal Rp 270 miliar


Rabu, 12 Agustus 2020 / 15:49 WIB
Semester I 2020, Elnusa (ELSA) serap belanja modal Rp 270 miliar
ILUSTRASI. Sepanjang enam bulan pertama 2020, PT Elnusa Tbk (ELSA) telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 270 miliar.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sepanjang enam bulan pertama 2020, PT Elnusa Tbk (ELSA) telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 270 miliar. Ini berarti, konstituen Indeks Kompas100 ini telah menggunakan 33,75% dari total capex yang dianggarkan tahun ini, yakni Rp 800 miliar.

“Penggunaan capex adalah untuk pembelian berbagai peralatan kerja minyak dan gas (migas) yang mendukung pertumbuhan,” ujar Wahyu Irfan, Head of Corporate Communications Elnusa kepada Kontan.co.id, Rabu (12/8).

Sebelumnya, emiten yang bergerak di sektor migas ini mematok besaran belanja modal untuk tahun ini sebesar Rp 1,4 triliun. Namun, seiring dengan penyebaran pandemi Covid-19, ELSA memutuskan merevisi besaran capex tahun ini menjadi hanya Rp 800 miliar.

ELSA juga merevisi target pendapatan bersih tahun ini. Awalnya, ELSA menaksir dapat membukukan kierja topline senilai Rp 9,1 triliun. Namun, target ini direvisi turun sekitar 25% dari target awal.

Baca Juga: Elnusa (ELSA) terbitkan sukuk ijarah berkelanjutan I tahap pertama Rp 700 miliar

Wahyu berujar, ada tiga faktor yang menyebabkan anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut  merevisi target kinerjanya tahun ini. Pertama, fluktuasi harga minyak dan gas dunia yang memberi dampak pada permintaan diskon harga jasa migas serta penundaan pekerjaan.

Kedua, penurunan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) nasional akibat pandemi Covid-19 yang memberi tekanan pada pertumbuhan jasa distribusi dan logistik energi.  Terakhir, kondisi makroekonomi yang melemahkan nilai tukar rupiah.

Namun, Wahyu menyebut, kinerja ELSA di semester I-2020 masih mengalami pertumbuhan. Pendapatan usaha ELSA meningkat 3,3% menjadi Rp 3,9 triliun di semester I-2020. ELSA juga membukukan laba bersih sebanyak Rp 130 miliar pada semester I-2020, terkoreksi 16% bila dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 150 miliar.

ELSA optimistis dapat melalui tiga tantangan utama ini dengan capaian positif. Ke depan, ELSA akan tetap mempertahankan kinerja melalui diversifikasi portofolio yang dimiliki dengan tetap menawarkan total solution services yang lebih kompetitif.

Untuk diketahui, ELSA baru saja menerbitkan sukuk ijarah berkelanjutan I tahap kesatu 2020 (sukuk) senilai Rp 700 miliar untuk jangka waktu lima tahun dengan cicilan imbal hasil ijarah sebesar 9% per tahun.  Penerbitan sukuk ini juga merupakan tahap awal dari rencana keseluruhan nilai emisi sebesar maksimum Rp 1,5 triliun.

Wahyu mengatakan, dana hasil sukuk tersebut akan digunakan untuk pendanaan investasi dan modal kerja, yakni salah satunya untuk pembelian aset peralatan jasa hulu migas.  Sementara bentuk investasi di sektor hilir seperti  untuk penambahan mobil tangki hingga akuisisi terminal BBM.

Baca Juga: Elnusa (ELSA) raih pertumbuhan pendapatan usaha 3,3% di semester I-2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×