Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang semester I 2019, PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) mencatatkan kinerja positif. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Kamis (1/8), pada semester I-2019 AGII mencatat penjualan bersih sebesar Rp 1.05 triliun, naik 11,4% dibanding eriode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 944,72 miliar.
Produk gas masih berkontribusi paling besar terhadap penjualan bersih AGII, yakni sebesar 92% atau setara Rp 971,2 miliar. Sementara sisanya, Rp 81,32 miliar berasal dari jasa dan peralatan.
Berdasar keterangan pers yang diterima Kontan.co.id, Kamis (1/8), penjualan di sektor ritel mendominasi penjualan sebesar 31%, diikuti oleh sektor medis 23%, sektor produk konsumen 18%, lalu sektor infrastruktur dan sektor manufaktur lain yang masing-masing sebesar 14%.
Jika dilihat berdasarkan pelanggannya, penjualan terhadap pihak ketiga berkontribusi paling besar, yakni Rp 1,003 triliun. Sebesar Rp 49,03 miliar diserap oleh pihak berelasi. Adapun salah satu pihak berelasi yang menyerap penjualan AGII paling besar adalah PT Aneka Mega Energi, sebesar Rp 4,98 miliar.
Sejalan dengan penjualan, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ikut terkerek 2,9% menjadi Rp 44,01 miliar dari sebelumnya Rp 42,75 miliar.
Walaupun mencatatkan kinerja yang positif, AGII merasa marjin di semester I-2019 belum optimal.
"Marjin yang kurang menarik adalah hasil dari tantangan yang kami hadapi di semester pertama sebagai akibat dari bulan puasa dan libur lebaran," kata Presiden Direktur PT Aneka Gas Industri Tbk Rachmat Harsono dalam keterangan resminya, Kamis (1/8).
Tercatat, marjin EBITDA perusahan tahun ini 31,66% lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang sebesar 32,72%.
Sampai semester I-2019, total aset AGII sebesar Rp 6,86 triliun naik 3,31% dibandingkan akhir tahun 2018 yang sebesar Rp 6,64 triliun. Rinciannya, aset lancar sebesar Rp 1,74 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp 5,11 triliun.
Liabilitas AGII hingga separuh tahun 2019 tercatat Rp 3,67 triliun naik 5,15% dari sebelumnya Rp 3,49 triliun. Rinciannya, Liabilitas jangka pendek sebesar Rp 1,35 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 2,32 triliun. Adapun jumlah ekuitas perseroan sebesar Rp 3,18 triliun naik 1,2% dari yang tercatat di akhir 2018.
Melihat dinamika pasar dan perkembangan infrastruktur khususnya Trans Jawa, ke depannya AGII akan memaksimalkan filling stations.
"Menambah varian produk seperti nitrogen, argon, dan karbondioksida sesuai dengan kebutuhan pasar," kata Rachmat.
Asal tahu saja, hingga semester I 2019, perusahaan telah menambahkan empat filling stations.
Sekadar informasi, penjualan AGII didominasi dalam bentuk bulk, yakni sebesar 50%. Diikuti dalam bentuk cylinder 33%, pipeline 4%, dan peralatan medis lain sebanyak 13%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
