kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semester I-2019, penjualan Kalbe Farma (KLBF) naik 7,61%


Kamis, 01 Agustus 2019 / 08:52 WIB
Semester I-2019, penjualan Kalbe Farma (KLBF) naik 7,61%
ILUSTRASI.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) catatkan kinerja konsolidasian semester I 2019 dengan positif. Melansir laporan keuangannya pada kuartal II-2019 KLBF membukukan penjualan bersih sebesar Rp 11,17 triliun, naik 7,61% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan penjualan terutama didukung oleh pertumbuhan volume penjualan. Tercatat juga laba kotor tumbuh sebesar 3,6% year on year (yoy) mencapai Rp 5,17 triliun di semester I-2019.

Alhasil, KLBF, anggota indeks Kompas100 ini, mampu membukukan laba bersih Rp 1,25 triuliun pada semester I-2019, naik 3,3% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan PT Kalbe Farma Tbk Bernadus Karmin Winata menyatakan pencapaian ini didukung oleh perbaikan kondisi makroekonomi Indonesia secara bertahap di semester I-2019.

“KLBF dapat mempertahankan pertumbuhan penjualan dan laba bersih yang positif dan stabil,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (31/7).

Saat ini KLBF fokus untuk mempertahankan pangsa pasar dan tetap menjaga efisiensi biaya, serta terus mewaspadai dampak pergerakan rupiah. Didukung oleh optimisme akan perbaikan daya beli masyarakat, KLBF percaya kinerjanya akan terus tumbuh sejalan dengan pertumbuhan pasar.

Sejalan dengan pengembangan produk–produk baru, Bernadus bilang KLBF telah mencatat peningkatan biaya untuk mendukung aktivitas riset dan pengembangan. KLBF akan terus mengelola efektivitas kegiatan pemasaran, serta memonitor biaya-biaya operasional lainnya untuk mempertahankan tingkat laba operasional.

Dengan mempertimbangkan situasi makro ekonomi, serta kondisi kompetisi, Bernadus menyatakan KLBF tidak mengubah target pertumbuhan penjualan bersih tahun 2019 sebesar 6%-8%, dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih pada kisaran yang sama.

Begitupun dengan target marjin laba sebelum pajak tidak berubah pada tingkat 14,5%-15,5%. 

KLBF juga mempersiapkan anggaran belanja modal sebesar Rp 1 triliun – Rp 1,5 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi serta tambahan Rp 500 miliar untuk transformasi digital dan pengembangan riset di bidang biosimiliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×