kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semen Indonesia (SMGR) optimistis kinerja tahun ini tetap membaik pasca akusisi SBI


Senin, 06 Mei 2019 / 14:06 WIB
Semen Indonesia (SMGR) optimistis kinerja tahun ini tetap membaik pasca akusisi SBI


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), anggota indeks Kompas100 ini, optimistis dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Seperti diketahui di tiga bulan pertama tahun ini laba bersih SMGR tercatat melorot hingga 34,86% menjadi Rp 268,10 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 411,55 miliar.

Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Sigit Wahono mengatakan, penurunan laba bersih ini terjadi lantaran beban bunga yang meningkat signifikan. "Beban bunga ini merupakan salah satu bagian dari aksi akuisisi SBI (Solusi Bangun Indonesia/SMCB)," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (6/5).

Nilai akuisisi yang digelontorkan perseroan mencapai US$ 916,93 juta atau setara Rp 12,96 triliun. Untuk hal ini, SMGR telah mengantongi pinjaman sindikasi dengan nilai total pinjaman US$ 926,97 juta atau setara Rp 13,07 triliun.

Pinjaman ini ditarik pada 29 Januari 2019. Fasilitas pinjaman ini memiliki jangka waktu dua tahun dan akan jatuh tempo pada 12 November 2020 dengan bunga mengambang berdasarkan Libor 3 bulan ditambah dengan margin.

Maka tak heran, kredit investasi SMGR melonjak 118,02% di kuartal satu ini menjadi Rp 245,67 miliar dari Rp 112,68 miliar. Atas hal itu pun secara keseluruhan membuat beban keuangan perusahaan ikut meroket 210,80% menjadi Rp 711,62 miliar dari Rp 228,96 miliar.

Sigit pun tak bisa mengelak jika beban bunga akan tetap ada. Tapi, perseroan optimistis kinerja bisa membaik karena perseroan terus menempuh langkah-langkah integrasi pasca akuisisi dan cost transformation di Semen Indonesia Group.

Sehingga, diharapkan dapat mendongkrak kinerja laba di kuartal berikutnya. "Hal ini terlihat dari angka EBITDA 1Q19 yang meningkat 38% dibandingkan periode yg sama di tahun 2018," tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×