kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Semburan Laba PGAS Makin Tinggi


Jumat, 23 Oktober 2009 / 06:57 WIB
Semburan Laba PGAS Makin Tinggi


Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) bersiap mengegas bisnis gas. Kabar yang beredar, PGAS akan mengakuisisi penambangan gas untuk menjaga ketersediaan suplai. Ini untuk mengantisipasi ramalan naiknya permintaan gas tahun depan.

PGAS konon sedang mengincar dua atau tiga ladang gas yang sudah berproduksi, atau minimal ladang yang sudah mengantongi sertifikasi produksi migas. Pembelian tersebut akan berlangsung tahun depan.

Sekretaris Perusahaan PGAS, M. Wahid Sutopo, tak membantah rencana akuisisi blok migas tersebut. Ia juga mengakui PGAS sudah menjajaki beberapa perusahaan pemilik blok migas. "Kami memang masih menjajaki, namun tidak menentukan tenggat waktunya," tegasnya, kemarin (22/10).

Meski akan menjamin sumber pasokan gas, Analis Danareksa Sekuritas, Chandra S Pasaribu, menilai rencana akuisisi blok gas tersebut agak riskan. Soalnya, PGAS belum memiliki kemampuan dalam mengelola bisnis penyedotan gas. "Selama ini kan PGAS hanya menguasai bisnis hilir saja," ujarnya.

Analis E-Trading Securities, Suryadi Chandra Kasih, sependapat. Menurutnya, lebih baik PGAS bekerjasama dengan perusahaan lain untuk mendapatkan stok gas, bukan masuk ke bisnis hulu. "PGAS memang belum memiliki pengalaman," tandasnya.

Kalau pun tetap nekad masuk ke bisnis pengeboran gas, Suryadi menyarankan PGAS memastikan boleh tidaknya penyatuan bisnis hulu dan hilir tersebut. Dia khawatir, rencana itu akan terhambat aturan.

Selain masuk ke bisnis hulu gas, PGAS berniat membangun terminal LNG di Jawa Barat dan Sumatera Utara. Terminal penampungan gas ini kemungkinan akan kelar pada 2012 nanti. Terminal ini berguna untuk memenuhi kebutuhan gas domestik.

Hitungan Chandra, untuk mencapai titik ekonomis, PGAS harus membangun terminal berdaya tampung minimal 500 juta kaki kubik.

Toh, kedua analis tadi mengakui kinerja PGAS tahun ini akan tumbuh signifikan. Chandra menghitung, tahun ini pendapatan PGAS akan naik 39,8% menjadi Rp 17,89 triliun. Tahun lalu, pendapatan PGAS mencapai Rp 12,79 triliun. Lompatan pendapatan itu karena kenaikan harga pokok jual gas, serta peningkatan volume penjualan gas.

Masih berdasar perhitungan Chandra, kenaikan pendapatan tersebut akan mendongkrak laba bersih PGAS menjadi Rp 4,89 triliun, meroket 671% ketimbang laba bersih 2008. Selain lonjakan pendapatan, laba bersih PGAS juga ditopang keuntungan kurs.

Pandu Anugrah, Analis Bahana Sekuritas dalam risetnya yang terbit 2 September 2009 memprediksi, pendapatan PGAS tahun ini naik 41,8% menjadi Rp 18,14 triliun. Adapun laba bersinya akan melejit 633% menjadi Rp 4,65 triliun.

Chandra merekomendasikan beli saham PGAS dengan target harga Rp 3.800 per saham. Menurut Chandra kinerja PGAS tahun depan akan lebih bagus lagi seiring peningkatan permintaan gas.

Suryadi juga merekomendasikan beli saham PGAS. Ia menghitung, harga wajar saham PGAS adalah Rp 4.500 per saham.

Pada penutupan perdagangan kemarin (22/10), harga saham PGAS turun 1,34% menjadi Rp 3.675 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×