Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Gejolak harga minyak dunia masih belum berakhir. Senin (21/8) kemarin, harga minyak dunia ditutup dengan penurunan 3,3%.
Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, harga minyak Brent ditutup dengan penurunan US$ 1,71 atau 3,36% menjadi US$ 49,17 per barel. Bahkan, pada transaksi sebelumnya, harga minyak Brent sempat berada di posisi US$ 49,15 per barel.
Sedangkan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran September ditutup dengan penurunan 3,03% menjadi US$ 47,05 per barel. Sedangkan untuk kontrak pengantaran Oktober turun US$ 1,66 menjadi US$ 47,45 per barel.
Penurunan harga minyak dipicu oleh sejumlah faktor. Pertama, meningkatnya ekspor minyak China. Kondisi ini semakin menambah suplai minyak dunia yang sudah berlebih.
Sekadar informasi, tingkat ekspor diesel dan bensin China pada Juli lalu melonjak 18,8% dan 145,2% dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi 1,53 juta ton dan 970.000 ton.
Sentimen yang kedua, trader mengantisipasi pertemuan para produsen minyak dunia bulan depan untuk mendiskusikan pemangkasan atau pembekuan produksi minyak.
"Data yang ada mengonfirmasi pandangan kami bahwa rebound harga minyak dunia beberapa waktu terakhir lebih karena faktor teknikal dibanding fundamental. Faktanya, para pembeli baru sudah absen dalam beberapa bulan terakhir," jelas Morgan Stanley.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News