Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pilihan refinancing belum tentu akan dipilih perusahaan yang memiliki surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) jatuh tempo di tahun ini. Alhasil, penerbitan MTN akan terus menciut.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), nilai jatuh tempo MTN di Desember mencapai Rp 1,9 triliun. Namun, Ahmad Mikail Zaini Ekonom Sucor Sekuritas memproyeksikan penerbitan MTN di sepanjang tahun ini berada di sekitar Rp 1,5 triliun.
Mikail mengamati, di tengah kondisi pasar keuangan yang masih bergejolak, pilihan refinancing berpotensi tidak dilakukan perusahaan yang memiliki MTN jatuh tempo dalam waktu dekat ini. Sebaliknya, perusahaan berpotensi melakukan pelunasan menggunakan dana internal maupun bank.
Baca Juga: Ekonomi mulai bangkit, masih ada gagal bayar surat utang
Lagi pula, Mikail menilai biaya dana MTN dengan rating single A dan single A- kompetitif dengan pinjam dana di bank. Toh, tenor MTN hanya satu tahun dan biasanya jumlah penerbitan tidak besar atau di bawah Rp 1 triliun.
Perusahaan berpotensi tidak memilih menerbitkan MTN lagi juga karena sasaran investornya selektif sehingga permintaan tidak bisa banyak.
Pilihan perusahaan dalam mendapatkan dana akhirnya bergeser ke obligasi dengan tenor 1 tahun. Dari sisi aturan penerbitan MTN kini juga tidak bisa tanpa melapor ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan tanpa rating.
Sekedar informasi, penerbitan MTN secara nasional pada 2019 mencapai Rp 15,8 triliun. Sementara, penerbitan MTN di sepanjang 2020 turun ke Rp 6,75 triliun. Sedangkan, hingga semester I-2021, penerbitan MTN baru Rp 502,5 miliar.
Baca Juga: Fitch dan Moody's sebut varian Omicron bisa rusak prospek pertumbuhan ekonomi global
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News